Muhammadiyah Majalengka Tegaskan Khittah dalam Kebangsaan dan Serukan Kepemimpinan Daerah yang Inklusif

Muhammadiyah Majalengka Tegaskan Khittah dalam Kebangsaan dan Serukan Kepemimpinan Daerah yang Inklusif

Rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (RAPIMDA) digelar di SMK Muhammadiyah Majalengka, pada Sabtu (26/07/2025).-Dok-radarmajalengka.com

Muhammadiyah Majalengka: Khittah dalam Bingkai Kebangsaan dan Seruan untuk Kepemimpinan Daerah

RADARMAJALENGKA.COM-Majalengka, 26 Juli 2025 — Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Majalengka menegaskan kembali pentingnya Khittah Muhammadiyah sebagai panduan ideologis dan arah perjuangan nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Penegasan ini disampaikan oleh Wakil Ketua PDM Majalengka, Defri Ardiansyah, dalam acara Rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah (RAPIMDA) yang digelar di SMK Muhammadiyah Majalengka, Sabtu (26/07/2025).

BACA JUGA:Sammy Simorangkir: Sertipikat Elektronik Lebih Aman, Praktis, dan Mudah Diakses Lewat Sentuh Tanahku

“Khittah Muhammadiyah dalam bingkai kebangsaan adalah garis perjuangan Muhammadiyah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan organisasi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Defri.

Muhammadiyah dinilai konsisten hadir di tengah masyarakat dengan program-program pemberdayaan, pendidikan, dan kesehatan yang tersebar di berbagai wilayah. Upaya ini menjadi cerminan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang dilaksanakan secara konstruktif dan solutif.

BACA JUGA:Dokkes Polres Majalengka Gelar Pemeriksaan Kesehatan

Kritik Konstruktif untuk Pemerintah Daerah

Dalam forum tersebut, PDM Majalengka turut menyampaikan pandangannya kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Majalengka, termasuk Bupati dan Wakil Bupati, agar terus mendorong pembangunan yang inklusif dan berpihak pada rakyat.

“Hastag Majalengka Langkung SAE harus menjadi solusi nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas Defri.

Ia juga menekankan pentingnya pola komunikasi politik yang sehat dan koordinatif di antara pemangku kebijakan. Komunikasi lintas sektor yang baik dinilai menjadi pondasi untuk menciptakan kondusivitas wilayah dan arah pembangunan yang berkelanjutan.

“Pencerahan politik dan komunikasi yang sehat harus menjadi budaya kepemimpinan. Masyarakat harus menjadi subjek, bukan sekadar penonton dalam pembangunan,” ujarnya.

BACA JUGA:Sri Aminah SPd Wakili Majalengka ke Ajang ASN Inspiratif Berprestasi Jabar

Muhammadiyah sebagai Mitra Strategis

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: