WAJIB TAHU! Siapa Pemilik Tol Cisumdawu? Yuk Kenalan dengan Jusuf Hamka Konglomerat yang Rendah Hati

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Jalan Tol Cileunyi Sumedang  Dawuan atau Tol Cisumdawu kini dipantau terus perkembangan progres penyelesaiannya agar bisa digunakan saat mudik dan arus balik Lebaran 2023.

Di balik  akses jalan tersebut, siapa sebenarnya pemilik dari Tol Cisumdawu? Rupanya, dia adalah Jusuf Hamka, yang juga Presiden Direktur PT Citra Karya Jabar Tol atau CKJT.

PT CKJT adalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memegang konsesi dari Tol Cisumdawu Seksi 3 sampai dengan 6 atau mulai dari Cimalaka sampai dengan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang.

Babah Alun merupakan sapaan akrab dari H Mohammad Jusuf Hamka. Ia merupakan pemilik konsesi pengusahaan Jalan Tol Cisumdawu.

BACA JUGA:MAJALENGKA BANGGA! Kang Erick Thohir Resmi Jadi Ketua Umum PSSI, Terpilih Lewat KLB

Jusuf Hamka menjadi seorang mualaf pada tahun 1981 saat usianya berumur 23 tahun. Perjalanan spiritualnya berawal dari bertemunya Babah Alun dengan Buya Hamka.

Pada saat itu, dia melihat ada majalah yang memberitakan bahwa ada seorang yang menyatakan masuk Islam di Masjid Agung Al - Azhar.

Lalu Babah Alun pergi mengunjungi Masjid Agung Al Azhar dan bertemu dengan Sekretaris pemilik masjid tersebut sehingga mengungkapkan niatnya ingin masuk agama Islam.

Selanjutnya Alun dibawa ke rumah Buya Hamka, disana Alun dibimbing membaca kalimat syahadat dan masuk Islam dalam bimbingan Buya Hamka yang berada di Jalan Raden Fatah.

BACA JUGA:JANGAN SEDIH YA! Tol Cisumdawu yang Sebenarnya Tidak Lewat Majalengka, dan Tidak Ada Dawuan

Setelah itu Buya Hamka memberikan nama Muhammah Jusuf Hamka yang kini dikenal Jusuf Hamka pemilik Tol Cisumdawu.

Seorang mualaf Tionghoa kelahiran Samarinda, Desember 1957 itu sampai mempunyai gelar Haji. Pada tahun 1984 Jusuf Hamka menunaikan ibadah Haji.

Bahkan Buya Hamka mengangkat pemilik Tol Cisumdawu tersebut sebagai anaknya sampai akhirnya memberikan nama belakangnya dengan Hamka.

Jusuf Hamka dikenal di Indonesia sebagai pengusaha muslim Tionghoa, motivator dan politisi. Kesuksesan anak keempat dari tujuh bersaudara itu mengundang perhatian publik dengan kerendahan hatinya sampai disebut masyarakat Indonesia.

Sumber: