HAMPIR JADI! Pembangunan Tol Cisumdawu Tinggal 23 Km Lagi Sampai Majalengka

HAMPIR JADI! Pembangunan Tol Cisumdawu Tinggal 23 Km Lagi Sampai Majalengka

Main road dari seksi 4 ke seksi 5 Tol Cisumdawu atau Cimalaka ke Conggeang.-Ist-radarmajalengka.com

SUMEDANG, RADARMAJALENGKA.COM - Pembangunan Tol Cisumdawu di Seksi 5 sungguh rumit. Bahkan, di area ini bisa dibilang progress-nya paling rendah dibandingkan dengan seksi lain.

Di area Seksi 5 di Kecamatan Conggeang terdapat dua jembatan dengan panjang 636 meter dan 743,5 meter yang merupakan jembatan terpanjang di Tol Cisumdawu.

Tidak hanya itu, terdapat permukaan tanah yang sangat labil sehingga tidak bisa dibuat struktur jalan dengan penimbunan atau perataan permukaan.

Karenanya konstruksi pun dibuat dengan pier head dan di atasnya dibangun jembatan, padahal tidak ada sungai yang mengalir di area tersebut.

BACA JUGA:FAKTA-FAKTA Bandara Kertajati Dijual, Investor India Datang, Manajemen Beri Penjelasan Begini

Berbeda dengan di Seksi 4 yang saat ini progresnya sudah 88,82 persen atau bahkan lebih, karena sebagian besar main road sudah dilakukan pembetonan.

Akses jalan yang membelah bukit berbatu juga sudah jadi, berikut dengan median dan sekarang memasuki pekerjaan memperkuat senderan.

Hanya 400-500 meter main road yang belum dilakukan pengecoran karena sedang proses perataan permukaan untuk pembangunan struktur jalan.

Seksi 4 Tol Cisumdawu memiliki panjang 8,20 kilometer dan Seksi 5dari Legok ke Ujung Jaya memiliki panjang 14,9 kilometer.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Majalengka yang Kekinian Sayang Dilewatkan

Oleh karena itu, sisa main road yang belum jadi dan menghubungkan Bandung dengan Majalengka menyisakan 23,1 kilometer.

Pasalnya di Seksi 6 yakni Ujung Jaya Dawuan sudah sepenuhnya selesai, bahkan main road sudah bisa dilewati kendaraan saat dilakukan inspeksi.

Salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu Seksi 2 hingga 5 adalah penanganan lereng dengan kerawanan longsor tinggi.

Saat ini sudah dilakukan beberapa penanganan antara lain dengan dilakukan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: