Pertumbuhan Industri di Majalengka Harus Diimbangi dengan SDM

Pertumbuhan Industri di Majalengka Harus Diimbangi dengan SDM

Anggota komisi VII DPR RI, H Nurhasan Zaidi SSos I saat melakukan kunjungan kerja (kunker) kegiatan Diklat 3 in 1 berbasis kompetensi Operator Sewing Angkatan 36 tahun 2022 di salah satu pabrik di Majalengka.-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.ID - Anggota komisi VII DPR RI, H Nurhasan Zaidi SSos I menyatakan bahwa kabupaten Majalengka harus bisa keluar dari krisis ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Nurhasan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di salah satu pabrik di Majalengka, Kamis (24/11).

Politikus fraksi PKS ini menyampaikan di era industri ini Majalengka sudah bertransformasi menjadi daerah industri. Dari sebelumnya hanya kota pensiun, sekarang kota angin sudah menjadi kota dengan bergairah industri.

"Namun kehadiran pabrik-pabrik industri yang terus tumbuh tentu harus disiapkan skill sumber daya manusia (SDM) industri. Masyarakat harus sigap, semangat dan tidak bermalas-malasan. Masyarakat harus inovatif agar pabrik-pabrik yang tumbuh ini senang merekrut tenaga tenaga karyawan," sarannya.

Menurut Nurhasan, melalui basic SDM masyarakat Majalengka yang rajin dan sigap, maka hanya sedikit saja membutuhkan sentuhan skill keterampilannya untuk dilatih. Seperti saat ini melalui kegiatan Diklat 3 in 1 berbasis kompetensi Operator Sewing Angkatan 36 tahun 2022, karyawan-karyawan ini akan lahir sumber daya manusia yang mampu bangkit dari krisis ekonomi.

BACA JUGA:ICMI Majalengka Bakal Gelar Dialog Kebangsaan

"Melalui pelatihan selama 18 hari ini menjadi solusi bahwa kedepan bisa keluar dari krisis itu karena penyerapan tenaga kerja dan mampu merespon era global bisa dijawab," terangnya.

Sebagai wakil rakyat, dirinya berupaya memperlakukan para pengusaha, pemerintah dan legislatif sehingga memberikan kemanfaatan supaya sumber daya manusia yang terampil ini lahir dari Majalengka.

Terkait banyaknya PHK di beberapa industri, Nurhasan menyikapi bahwa hal tersebut memang tergantung pabriknya. Agar bisa terhindari situasi krisis global namun Indonesia ini masih bisa bertahan karena masih eksisnya industri pertanian, industri ekonomi menengah Kecil (UKM).

"Potensi untuk kita terhindar dari efek dari PHK itu asal pemerintahnya juga harus sigap bersama wakil rakyatnya juga harus mendengar. Jadi exit plan atau jalan keluar untuk menghadapi efek dari krisis itu kita harus sigap. Yang penting kitanya jangan lengah terus mengantisipasi persoalan-persoalan yang kemungkinan terjadi," pesannya.

BACA JUGA:Desa Cibiru Wetan dan Kelurahan Bintara Sabet Gelar Juara Lomdeskel Tingkat Regional Tahun 2022

Kegiatan Diklat ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banyak pengangguran. Kedepannya karyawan-karyawan sebelum masuk ke perusahaan harus dilatih.

Pihaknya akan mendorong Kementerian Perindustrian untuk menyiapkan kurikulum pelatihan. Bagaimana Sosio kultural masyarakat Majalengka dengan pertumbuhan pabrik harus didampingi SDM masyarakatnya.

"Jangan sampai terjadi kekurangan SDM, kita harus mengantisipasi. Bagaimana dengan persoalan banyaknya perempuan yang menjadi karyawan, kedepan setiap perusahaan juga kita dorong agar memberikan peluang bagi tenaga kerja laki-laki," tegasnya.

BACA JUGA:Pasca Pandemi, Tempat Wisata Semakin Ramai

Dia menambahkan, kedepan tenaga kerja laki-laki juga harus diserap pada pabrik-pabrik. Selain itu pemerintah juga ketika mengizinkan perizinan pabrik, harus adil.

Sebab pada hakikatnya pencari nafkah yang wajib itu laki-laki. Sementara perempuan melengkapi. Dirinya meyakini kedepan ketika sudah dibuka pabrik pasti akan lebih banyak kebutuhan karyawan untuk laki-laki.

"Tentu tenaga laki-laki harus dibutuhkan seperti dengan beberapa sektor lainnya seperti industri perdagangan dan industri lainnya harus setara jumlah tenaga kerja," tandasnya.

BACA JUGA:Barang Bukti Kasus Narkotika Dimusnahkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: