Olah Batang Pisang Jadi Keripik

Olah Batang Pisang Jadi Keripik

KReasI: siswa-siswi kelas IV sekolah alam Tahfidzul Quran (sataqu) Majalengka berkreasi membuat kripik dari batang pisang.-Almuaras-Radarmajalengka.com

Radarmajalengka.com, MAJALENGKA - Mengkonsumsi keripik pisang sudah terbiasa dan tidak heran. Tapi kalau mengkonsumsi keripik dari batang atau gedebong pohon pisang, mungkin hal yang tidak biasa. Bahkan tergolong langka. Tapi itulah kreasi dari siswa-siswi kelas IV Sekolah Alam Tahfidzul Quran (Sataqu)  Majalengka.

Ya, keripik  batang pohon pisang merupakan salah satu karya yang dipamerkan pada acara pameran proyek siswa Sataqu Majalengka. Tema kegiatan tersebut adalah, Siswa Cinta Petani, berlangsung di lantai 2 Kasungka Food Court, Kawasan Taman Bagja Raharja Majalengka, akhir pekan kemarin.

Seorang siswa Kelas IV Sataqu,  Haiqal mengatakan, batang pohon pisang yang telah dibersihkan, dipotong dan diiris kecil-kecil, direndam selama sehari atau dua hari. Irisan batang pohon pisang itu  direndam menggunakan air, lalu diperas hingga kering dan diberi bumbu. Kemudian digoreng hingga kering.

“Rasanya enak dan gurih, dengan aneka rasa asin maupun cokelat. Para pengunjung pameran yang berniat membeli banyak yang tidak kebagian karena stok habis,” ujar seorang guru Sataqu, Ustadzah  Endah Nurendah.

BACA JUGA:Edukasi di Awal Operasi Zebra Lodaya 2022

Kepala Sataqu, Ustad Ica Ikhwanudin menjelaskan, pameran sengaja digelar untuk memperingati Hari Tani Nasional 24 September 2022 lalu. Dijelaskan, selama tiga bulan, para siswa-siswi setiap kelasnya  melakukan kegiatan project produk kreatif bertema pertanian.

Misalkan, siswa-siswi kelas IV membuat keripik dari batang pisang. Siswa-siswi kelas VI membuat alat untuk mengeringkan jamur sehingga tidak busuk  bila disimpan berlama-lama, sekaligus membuat jus jamur.

“Para siswa kelas IV, V dan VI mempresentasikan hasil kreasinya kepada pengunjung dan para guru. Pameran ini tidak untuk dilombakan,” kata Ustad Ica Ikhwanudin.

BACA JUGA:Pelajar SMP Gunungjati Ditusuk di Majalengka

Hadir dalam acara tersebut, staf ahli bupati mewakili Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd, Camat Majalengka Doni Fardiansyah SSTP, kepala Desa Kulur, serta Wakil Dekan Fakultas Pertanian Unma.

Salah satu hasil karya siswa yang dipresentasikan adalah pertanian organik. Para siswa kelas IV menjelaskan apa itu pertanian organik. Kemudian, mereka berusaha membuat beberapa produk organik, baik pupuk maupun pestisida nabati. Semua produk tersebut berasal dari bahan yang ada di alam, yang mudah didapat, dan berfungsi sebagai pupuk maupun pengusir hama atau penyakit.

BACA JUGA:Hindari Elf, Tronton Seruduk Rumah Makan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: