Ramadan, Jembatan Flyover Jadi Wisata Dadakan dan Ngabuburit

Ramadan, Jembatan Flyover Jadi Wisata Dadakan dan Ngabuburit

Jadi tempat pedagang dadakan, lokasi flyover di beberapa titik menjadi tempat usaha dadakan masyarakat setempat yang menjual aneka menu berbuka puasa -Ono Cahyono-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Jembatan flyover di beberapa titik di Kabupaten Majalengka mendadak ramai setiap sore selama bulan Ramadan, terutama menjelang waktu berbuka puasa.

Selain para pedagang, berbagai macam hiburan untuk anak-anak turut meramaikan wisata dadakan ini. Beberapa titik yang ramai, di antaranya flyover Panjalin Lor, Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya, dan Tegal Aren Kecamatan Ligung.

Sebelumnya, lokasi-lokasi tersebut biasanya sepi. Namun, begitu memasuki bulan puasa, jembatan-jembatan itu mendadak ramai.

Rata-rata, mereka yang datang ke lokasi hanya untuk sekadar ngabuburit sambil menikmati arus lalu lintas kendaraan yang melintasi Tol Cipali.

BACA JUGA:Ngalayan Bakti dan Satset untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan

"Selain ngabuburit menunggu waktu berbuka, mereka juga sengaja datang untuk menikmati hiburan yang tersedia di flyover tersebut," kata warga Panjalin Lor, Ari.

Ia mengaku bahwa berbagai makanan atau menu takjil untuk berbuka puasa tampak berjejer di kiri-kanan bahu jalan.

Bahkan, beberapa hiburan anak seperti odong-odong, halilintar, hingga kuda renggong juga ada. Alhasil, lokasi tersebut selalu ramai sejak seminggu terakhir.

Salah seorang warga Desa Palasah Kecamatan Palasah, Susanti, mengaku sengaja datang ke tempat ini hanya untuk sekadar ngabuburit sambil menikmati hiburan dan mencari menu berbuka puasa.

BACA JUGA:Kemenag Sebut Kuota Calhaj Majalengka 1.102 Orang

Pasalnya, di lokasi tersebut seperti pasar dadakan atau pasar tumpah karena banyak pedagang yang berjualan.
Ramainya flyover yang menjadi tempat ngabuburit warga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk membuka lapak usaha mereka.

Seperti yang dilakukan Samsudin (46), yang mendadak membuka lapak dagangannya dengan cara berjualan aneka minuman dan makanan ringan pembuka puasa, seperti es buah dan kolek.

Hasil penjualannya pun mencapai omzet Rp300 ribu setiap sore. Dari keuntungan tersebut, dirinya bisa meraup sekitar Rp100 ribu.

"Alhamdulillah, tempat ini menjadi ladang usaha saya untuk mencari rezeki di bulan puasa. Ini menjadi berkah bagi keluarga kami," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: