Raup Jutaan Rupiah dari Bisnis Jahe, Idik Warga Kancana Cikijing Bangkitkan Ekonomi Pedesaan

Raup Jutaan Rupiah dari Bisnis Jahe,  Idik Warga Kancana Cikijing Bangkitkan Ekonomi Pedesaan

SUKSES: Idik mengaku banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai pihak, termasuk tentunya melalui Program Petani Milenial.-ist-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  – Di bawah kaki gunung Ciremai, Idik (31) warga Blok Cilangcang Tonggoh Desa Kancana Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka, mampu menyulap areal pertanian menjadi pundi-pundi rupiah yang mampu membangkitkan ekonomi pedesaan, melalui sentra pertanian jahe rempah.

Pada awalnya Idik mengaku sangat kesulitan untuk bisa mengembangkan pertanian jahe, tantangan dan rintangan cukup besar. Namun tekad dirinya untuk melanjutkan usaha sang ayah yang mulai dirintis di tahun 2014 tersebut, lambat laun mulai membuahkan hasil.

Saat ini bersama kelompok tani yang ia dirikan , Idik mampu memenuhi permintaan ekspor jahe yang jumlahnya cukup besar hingga puluhan ton. Bahkan kata dia akhir 2019 hingga akhir tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, permintaan jahe melonjak tinggi hingga ia dan kelompoknya kebanjiran rezeki.

“Awalnya banyak yang kurang merespons bahkan pesimis dengan usaha pertanian yang kami garap, namun Alhamdulilah saat ini sudah membuahkan hasil, bahkan untuk memenuhi permintaan ekspor saja kami cukup kewalahan, karena jumlah permintaan yang terus meningkat sementara persediaan terbatas,” katanya.

BACA JUGA:Mantap! Majalengka Tuan Rumah Porsenitas 2023, Berikut Daftar Pesertanya

BACA JUGA:Belum Berizin, Dua Perusaahan sudah Berani Membangun

Untuk mengatasi hal itu, dirinya bersama kelompok usaha pertanian, terus mencoba mengembangkan jaringan dengan mengajak petani lainya untuk bergabung, dengan cara itu maka kata dia stok jahe sedikit demi sedikit bisa dipenuhi.

“Jujur saja saya belajar pertanian Jahe ini sejak tahun 2014, mengikuti dan melanjutkan jejak ayah saya, saya banyak belajar tentang teknik penanaman jahe hingga pemilihan bibit dan penjualan, kemudian saya bertekad untuk terus menguatkan usaha ini dengan menggandeng sesama petani dalam satu kelompok jahe rempah,” tambahnya.

Ia juga mengaku banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai pihak, termasuk tentunya melalui Program Petani Milenial.

Melalui program tersebut, Idik mengaku banyak mendapat banyak ilmu, dari mulai teknik manajemen, teknik dan pola tanam hingga persoalan bibit unggul dan teknik penjualan digital. Ilmu yang diperoleh melalui program itu sangat membantu menumbuhkan usaha pertanian sehingga mampu berdiri seperti saat ini.

BACA JUGA:Siswa SPN ikuti Praktek TPTKP Laka Lantas di Polres Majalengka

BACA JUGA:Bupati Karna Temui Keluarga Kapal Tenggelam

Saat disinggung soal kegagalan, Idik mengakui jika dalam setiap usaha, baik itu bisnis, perdagangan termasuk pertanian. Maka risiko untung rugi itu ada, termasuk resiko gagal panen, serangan hama hingga anjloknya harga dipasaran.

Namun tentunya sebut dia, hal itu bukan merupakan sebuah halangan, melainkan menjadi tantangan bagi pihaknya untuk bisa survive bahkan semakin maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: