Empat Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88, Salah Satu Tersangka Jarang Pulang Tapi Ber-KTP Majalengka

RADARMAJALENGKA.COM - DENSUS 88 Antiteror Polri mengamankan empat terduga teroris di wilayah Kabupaten Majalengka.

Salah satunya adalah pria berinisial AR (52) yang tercatat sebagai warga Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Ketua RW 06 Kelurahan Majalengka Wetan, Sabur Subekti, mengatakan bahwa AR merupakan warganya, meskipun selama ini jarang berada di rumahnya.

Ia bahkan mengaku tidak mengetahui secara detail terkait penangkapan AR oleh Densus 88 Antiteror pada Jumat (27/12) lalu.

BACA JUGA:Bahaya Terorisme, Ketua RT/RW Diingatkan Waspada Jelang Tahun Baru

"Saya hanya mengetahui bahwa banyak polisi yang menggerebek rumah AR pada Jumat pagi sekitar pukul 07.30 WIB," kata Sabur Subekti saat ditemui di kawasan Kecamatan Majalengka, Jumat (27/12) malam.

Ia mengatakan, pada awalnya ia tidak mengetahui bahwa AR ditangkap sebagai terduga teroris, dan hanya melihat suasana rumahnya yang ramai.

Selain itu, ia mengakui bahwa petugas Densus 88 Antiteror langsung menggeledah rumah AR selama beberapa jam, mulai pagi hingga siang.

"AR tinggal sendiri di rumahnya. Ia punya istri, tetapi sudah cerai, dan anaknya katanya berada di pesantren di Tasikmalaya," ujar Sabur Subekti.

Pantauan wartawan, rumah AR yang didominasi cat biru dan putih tersebut tampak sepi. Bahkan, lampu teras maupun garasinya mati.

BACA JUGA:Innalillahi... Edy Annas Meninggal Dunia di RS Mitra Plumbon

Tampak sebuah mobil putih yang ditutupi plastik di garasi rumahnya, dan beberapa perabotan lainnya, seperti sejumlah kursi, meja kecil, dan lainnya.

Namun, lampu terlihat menyala di ruangan yang berada di lantai dua rumah AR, dan seluruh pintu serta jendelanya tampak tertutup rapat.
Sabur Subekti mengatakan bahwa Densus 88 Antiteror Polri menggeledah kediaman AR.

"Setahu saya, ada beberapa barang yang disita Densus 88 Antiteror dari rumah AR," ujar Sabur Subekti.
Ia menyebutkan bahwa barang bukti yang disita jajaran Densus 88 Antiteror tersebut, antara lain, berbagai dokumen dan buku-buku tentang jihad.

Sumber: