Pelestarian Sejarah,Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit Garut

Pelestarian Sejarah,Disperindag Jabar Dorong Pelestarian dan Pengembangan Industri Kulit Garut

Istimewa_Disperindag Jawa Barat Promosikan Industri Kulit Garut--

RADARMAJALENGKA.COM-Pelestarian sejarah dan warisan budaya pengembangan industri kulit sangat penting. 

Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Promosi Bersama Satu Abad Kulit Garut, Kamis 13 Juni 2024, oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih. 

"Kita jangan sampai melupakan sejarah dan warisan budaya karena ini mau 100 tahun yang hari kita lestarikan. (Kulit) Garut pernah sangat berjaya di tahun 90an," ujarnya.

BACA JUGA:Tindak Lanjut 1 Dekade Pelaksanaan Reforma Agraria, Kementerian ATR/BPN Akan Gelar Reforma Agraria Summit 2024

Dalam upaya pelestarian sejarah ini, Promosi bersama harus dilakuka semua pihak, diakui Noneng upaya tersebut menjadi kegiatan promosi satuan pelayanan (Satpel). 

“Juga bahwa di sini ada pelayanan dan murah, UKM (usaha kecil menengah) semuanya bisa datang kesini dan juga mempromosikan produk-produk dari IKM (industri kecil dan mikro),” katanya.

Dengan kegiatan tersebut Noneng berharap agar produktivitas industri kerajinan kulit bisa meningkat, pun demikian dengan kualitasnya. Adapun kaitan dengan limbahnya, dijelaskannya, dalam menyelesaikannya perlu kebersamaan.

BACA JUGA:NMAX Generasi Terbaru Terjual 1.000 unit Dalam Waktu 40 Menit, Konsumen Berburu Beli Online di Blibli

“Memang kita perlu lahan, karena kan ini sudah ada 4 sebetulnya untuk ipalnya. Dan juga sudah disampaikan ke Kemenperin (Kementerian Perindustrian) yang memang harus bersama-sama termasuk dengan masyarakat disini, karena memang nantinya pasti ada proses-proses untuk pembuangan limbah ini supaya bisa diterima ‘buyer’ (pembeli) di seluruh dunia,” jelasnya.

Kaitan dengan limbah itu, diakuinya hal tersebut berdampak pada pemasaran kerajinan kulit Garut. Menurutnya banyak pembeli yang mempertanyakan proses analisis dampak lingkungan.

Meski begitu, Noneng  menyebut bahwa tidak sedikit produk kerajinan kulit Garut yang bisa tembus pasar luar negeri. Untuk proses pemasarannya sendiri dibentuk dalam paketan tertentu dan lainnya.

BACA JUGA:Dinilai Lebih Efisien,Layanan LaserJet Kantah Kabupaten Badung Dapat Apresiasi

Dengan kondisi tersebut, ia mengatakan bahwa kerajinan kulit pun termasuk kedalam bagian 28 persen industri yang menyokong perindustrian Nasional dari Jawa Barat. Oleh karenanya pihaknya saat ini tengah mendorong berbagai hal untuk terus mengembangkannya.

“Itu yang kami sekarang (lakukan), sedang dorong pelatihan-pelatihan, inovasi, kemudian juga terutama mesin untuk bagaimana mencapai ketipisan supaya bisa berdaya saing dengan kulit-kulit yang dari luar negeri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: