Apa Alasan Xavi Hernandez Mundur dari Barcelona? Apa Benar Karena Merasa Tidak Dihargai
Potret Xavi Hernandez -Instagram @xavi - Tangkapan layar -radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM - Belakangan ini nama Xavi Hernandez mencuat karena ia mendadak dipecat dari kursi pelatih Blaugrana alias Barcelona. Ada dugaan bahwa ia mendapat perlakuan kurang mengenakan yang ia terima selama berada di posisi kursi pelatih Blaugrana.
Berdasarkan pengakuan dari internal klub Barcelona yang membenarkan bahwa pemecatan Xavi memang benar terjadi, seperti pada pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Barcelona Joan Laporta yang mengungkapkan "Yaitu Xavi Hernandez bahwa dia tidak akan lanjut menjadi pelatih kepala di tim utama pada musim 2024/2025," menurut pernyataan resmi dari Barcelona.
Jadi benar, bahwa Xavi Hernandez keluar dari kursi pelatih Blaugrana, dengan tandatangan kontrak yang dicabut dan tidak diperpanjang, Xavi pertama kali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan bahwa dirinya akan meninggalkan Blaugrana setelah tim asuhannya diganjar kekalahan oleh Villarreal 5-3 di La Liga, Minggu (28/1).
Pelatih asal Spanyol itu sebelumnya diisyaratkan merasa kesal dan stres atas segala kecaman media yang dilayangkan kepadanya semenjak kembali ke Camp Nou pada 2021, dan kini ia mengonfirmasinya dan Xavi juga bahkan mengutarakan pernyataan bahwa alasan dirinya lepas dari kursi pelatih Blaugrana karena ia merasa tak dihargai, lantas apakah itu benar?
BACA JUGA:RESMI! Hansi Flick Jadi Pelatih Baru Barcelona yang Gantikan Xavi Hernandez Usai Dipecat
Xavi secara terang-terangan mengutarakan pernyataan terkait kesulitan yang dialaminya menjelang laga versus Osasuna, yang digelar Kamis (1/2) dini hari WIB: "Ini persoalan mental dan sepakbola. Kegagalan demi kegagalan membuat tim ini makin melemah dan menurunkan level para pemain"
Lebih lanjut Xavi berkata "Level sepakbola menurun gara-gara level mental. Itulah mengapa saya mengumumkan keputusan saya. Terlebih, saya merasa pekerjaan kami kurang dihargai. Saya sudah memutuskannya sejak lama, sejak awal musim"
Dalam pernyataan tersebut, Xavi merasa selama ia menukangi Blaugrana ada semacam perlakuan dan isyarat bahwa ia tak dihargai. Maka dari itu, ia menegaskan bahwa ingin menyudahi karier di Blaugrana sebagai pelatih.
Menurutnya, masalah sepakbola termasuk mentalitasnya yang membuat Xavi mengambil keputusan untuk tak melanjutkan langkah lagi di Blaugrana, tercatat selama ia menjadi pelatih selama 3 tahun dan akhirnya selesai di tahun 2024 ini. Kursi pelatih Xavi yang lowong kini diganti oleh Hansi Flick.
BACA JUGA:Leverkusen Gagal Raih Invincible Treble Usai Dikalahkan Oleh Atalanta 3-0!
Ketika menjawab pertanyaan terkait laga Osasuna yang cukup emosional, Xavi menjawab: "Dengan lebih bertanggung jawab, bukan emosional. Masih banyak yang kami perjuangkan, kami masih memiliki kepentingan untuk memberikan yang terbaik di La Liga dan bersaing di Liga Champions. Saya akan terus bekerja dengan sangat antusias, saya baik-baik saja."
Lebih lanjut ucap Xavi "Saya mencoba mengungkapkan apa yang rasakan. Mereka membuat saya merasa tak berharga setiap harinya, dan ini terjadi kepada semua pelatih [Barcelona]. Pep [Guardiola] pernah bilang ke saya, [Ernesto] Valverde juga. Saya melihat [Luis] Enrique menderita.
Timbal Xavi lebih lanjut ia berkata "Saya rasa kami punya masalah terkait beban tuntutan yang ditimpakan pada posisi ini. Tidak menyenangkan dan rasanya setiap momen seperti mempertaruhkan nyawa. Di klub lain tidak seperti ini, makanya saya bilang ini kejam."
Ternyata tuntutan seperti yang diberikan oleh pihak internal klub, membuat Xavi semakin berat langkah lagi tiap harinya, apalagi posisi nya sebagai juru taktik yang memungkinkan ia bisa diganjar masalah dan tudingan apabila taktik yang diambil tak menguntungkan bagi klub.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: