Buniwangi Desa Ajaib di Majalengka, Bermula dari Ajian Halimun Pangeran Talaga, Miliki 3 Kearifan Lokal

Buniwangi Desa Ajaib di Majalengka, Bermula dari Ajian Halimun Pangeran Talaga, Miliki 3 Kearifan Lokal

Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka masih mempertahankan kearifan lokal.-Dokumen-radarmajalengka.com

BACA JUGA:3 Rekomendasi HP Samsung dengan Stylus Pen, Lengkap Spesifikasi dan Harganya, Cocok untuk Desain Grafis!

Pada akhirnya musuhnya pun pulang kembali ke Talaga. Sosok yang dicari tidak ditemukan. Menghilang di tengah hutan.

Dari kisah Pangeran Raga Rumangsang yang memiliki Ajian Hakimun ini, menjadi awal mula nama Buniwangi. Tempat ini diartikan merupakan wangi yang tersembunyi.

Warga di desa ini masih menjaga tradisi nenek moyang mereka. Setidaknya ada 3 tradisi yang sekarang menjadi kearifan lokal warga desa tersebut, yakni:

1. Babarit

Babarit merupakan upacara adat yang dilakukan ketika ada wanita di desa Buniwangi dan Enggalwangi yang sedang hamil 7 bulan.

BACA JUGA:Hp Xiaomi Untuk Fotografi: Nomor 3 Setara Dengan Kamera DSLR

Asal kata “babarit” adalah dari kata babar yang berarti keluar/mengeluarkan dan “ririwit” yang berarti penghalang. Jadi dilaksanakannya upacara adat babarit diharapkan agar lancar pada saat persalinan nanti.

2. Nyekar Nyepitan

Nyekar Nyepitan merupakan kegiatan upacara adat yang dilakukan ketika anak laki-laki akan disunat. Kata Nyepitan itu berati khitanan.

Sebelum acara khitanan, anak laki-laki dibawa untuk nyekar atau ziarah ke makam Buyut Kekep. Salah satu  tokoh penyebar islam di Buniwangi.

Di tempat itu mengharapkan barokah agar acara khitanan dapat berjalan lancar. Setelah nyekar, anak dibawa untuk mensucikan diri di masjid.

BACA JUGA:Berapa kali Samsung Galaxy Z flip Bisa Buka tutup ? Berikut ini jawabannya.

Kemudian anak yang akan disunat diarak mengelilingi pohon beringin raksasa. Caranya dengan menaiki kuda renggong di alun-alun desa.

2. Guar Bumi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: