Jadi Sorotan, TPA Heuleut Overload

Jadi Sorotan, TPA Heuleut Overload

GUNUNG SAMPAH: Puluhan siswa dari Sataqu Majalengka memilih untuk melakukan piknik ke lokasi TPA Heuleut dalam rangka Hari Sampah Nasional.-Almuaras-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM  - Keadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Heuleut di Desa Heuleut, Kecamatan Kadipaten, menjadi sorotan karena kondisinya yang sudah melebihi kapasitas (overload) dan mengkhawatirkan.

TPA tersebut merupakan satu-satunya tempat pembuangan sampah di Kabupaten Majalengka yang saat ini menghadapi masalah kelebihan daya tampung.

Koordinator TPA Heuleut, Darya, mengungkapkan bahwa kapasitas TPA yang semula 5 hektare kini telah melampaui batasnya.

Dia juga mengeluhkan kondisi jalan menuju TPA yang rusak parah, berharap perbaikan rutin dilakukan hingga ke Desa Girimukti, Kecamatan Kasokandel.

BACA JUGA:Villa di Guci Tegal yang Murah, Dijamin Bikin Betah!

"Kami sebagai penerima manfaat dari keberadaan TPA Heuleut ini menginginkan revitalisasi yang lebih baik," ujar Darya.

Sementara itu, pada Rabu (21/2), puluhan siswa dari Sataqu Majalengka memilih untuk melakukan piknik ke lokasi TPA tersebut.

Mereka melihat dari dekat TPA meskipun dihiasi oleh banyak lalat dan bau yang tidak menyenangkan.
Menurut seorang guru Sataqu Majalengka, Endah Nurendah, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional tahun 2024 dengan tema "Kami Bukan Generasi Sampah".

Endah menjelaskan bahwa anak-anak Sataqu dari tingkat SD/MD naik mobil truk yang disediakan oleh orang tua murid menuju lokasi TPA sekitar pukul 9.30 WIB.

BACA JUGA:Rekomendasi Kuliner Khas Tegal, Nomer 3 Bikin Nagih!

Mereka diberikan edukasi tentang sampah, termasuk jenis, sumber, dampak, serta solusi masalahnya.
Tujuan dari kegiatan piknik sampah ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang masalah sampah di Indonesia.

Memberikan pengalaman langsung tentang pengelolaan sampah di TPA Kabupaten Majalengka, serta memberikan inspirasi mengenai inisiatif dan inovasi dalam mengelola sampah oleh masyarakat. Seperti bank sampah, komunitas peduli sampah, dan daur ulang produk.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan serta memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam gerakan pengelolaan sampah," tambahnya. (ara)

BACA JUGA:Wisata Pantai di Kabupaten Brebes 2024, Ada yang di Juluki 'Lombok Van Java'

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: