Lumbung Indonesia Hadir di Akamigas Balongan, Gerakan Lampu Hemat Energi Terangi Indramayu

Lumbung Indonesia Hadir di Akamigas Balongan, Gerakan Lampu Hemat Energi Terangi Indramayu

Silaturahmi Ketua Umum Lumbung Indonesia Liena Mulyadi bersama Keluarga Besar Akamigas Balongan, Institute Pethroleum Balongan Indramayu, Kamis (23/11)--

RADARMAJALENGKA.COM-Ketua Umum Lumbung Indonesia Liena Mulyadi bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Keluarga Besar Pengurus Akamigas Balongan, Institute Pethroleum Balongan Kabupaten Indramayu memperkenalkan program-program pemberdayaan masyarakat, sosial kemasyarakatan dan sosial kemanusiaan.

BACA JUGA:Program Gelisan Bakal Diperkenalkan di Kota Cirebon

Diantaranya, Liena mengungkapkan, Gelisan merupakan gerakan Menulis Al-Quran untuk menyerukan dan mendorong kepada umat Islam agar semangat dalam menulis al-Qur’an. Dan diharapkan supaya mempengaruhi jiwanya untuk bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan di dunia.

“Gerakan ini membuat masyarakat menulis al-Qur’an. Selama ini, kan, marak dengan menghafal mempergunakan mata dan pendengaran, tapi hal ini lain yaitu dengan menghafal al-Qur’an dengan cara menulisnya,” ujar Liena, Senin (20/11).

BACA JUGA:Teknologi Ini Mampu Saring 350 Galon Isi Ulang hingga Pemakaian 3 Tahun, Tanpa Dimasak Langsung Minum

Ia menambahkan, dengan menulis al-Qur’an, tangan pasti akan memiliki tanggung jawab, kulitnya pernah ikut menulis, dan akan mempengaruhi jiwa.

"Seringkali kita menghafal, tapi tak menulis. Ketika menulis terasa benar bagaimana Zaid bin Tsabit saat itu menjadi penulis al-Qur’an pada akhir Ramadhan untuk memastikan ayat-ayat al-Qur’an,” ujarnya.

Selain program Gelisan, Lumbung Indonesia memaparkan program lampu Limar (listrik mandiri rakyat) menjadi solusi memaksimalkan akses listrik bagi masyarakat, yang diciptakan Ujang Koswara. 

Limar dalam riwayatnya, Liena menceritakan pengalaman Ujang Koswara di kampungnya belum dapat menikmati aliran listrik PLN. Dari pemikiran inilah Ujang Koswara menciptakan lampu agar tidak hanya bermanfaat bagi orangtuanya, melainkan juga penduduk pelosok yang belum terang rumahnya. 

Lampu buatannya tidak diciptakan dengan banyak “teori”, melainkan hanya didorong oleh keinginan kuat dan desakan dalam diri untuk segera membantu orangtua.

Diketahui, Limar merupakan program yang ia buat untuk membantu daerah yang belum mendapat pasokan listrik dari PLN, namun bisa diterangi cahaya lampu. Program ini terinspirasi dari keluh kesah ibunya saat terjadi konversi minyak tanah ke gas pada 2008 lalu.

Lampu Limar ciptaannya memiliki keunikan dibanding lampu listrik pada umumnya, karena lampu Limar menggunakan aki (akumulator) sebagai tenaga dasar.

Lampu Limar ini, kata Ujang memiliki kekuatan 60 watt, namun jika dinyalakan, cahaya yang dihasilkan dari lampu ini sama seperti lampu yang memiliki kekuatan 600 watt.

Dalam kesempatan itu, Direktur Akamigas Balongan, Institute Pethroleum Balongan Kabupaten Indramayu Drs. Nahdudi Islamy, M.Si menegaskan siap mendukung penuh program sosial kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan yang telah dijalankan selama ini dan diterapkan ke wilayah Kabupaten Indramayu.

"Terutama pemberdayaan karya mahasiswa dan lingkungan warga sekitar untuk membuat lampu listrik mandiri rakyat (Limar) guna menerangi desa-desa wilayah Kabupaten Indramayu yang belum ada listrik," pungkasnya.

Diketahui, Lumbung Indonesia yang dikomandoi Liena Mulyadi akan segera memberikan sedekah cahaya di kampung Terisi Kabupaten Indramayu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: