BPBD Sebut Ada 19 Kecamatan Rawan Longsor

BPBD Sebut Ada 19 Kecamatan Rawan Longsor

RAWAN BENCANA: Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Rezza Permana menyebutkan sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Majalengka rawan longsor dan pergerakan tanah.-Baehaqi-Radarmajalengka.com

BACA JUGA:Populasi Kucing Meningkat Akibat Masa Kucing Kawin, Berapa Kali Kucing Kawin Dalam Setahun?

Bahkan, potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Majalengka diprediksi bakal meningkat hingga 500 mm yang termasuk kategori sangat tinggi pada Januari 2024.

"Saat ini, kami tengah menyusun acuan penetapan masa siaga bencana tersebut sambil berkoordinasi dengan BMKG mengenai perkiraan awal musim hujan di Majalengka," katanya.

Ia menyampaikan, dalam dua hari terakhir BPBD Majalengka pun tengah memonitor wilayah-wilayah rawan bencana hidtrometrologi di Kabupaten Majalengka bersama BNPB.

Pihaknya mengakui, dari hasil kajian risiko bencana terdapat 170 desa di 19 kecamatan se-Kabupaten Majalengka yang menjadi daerah rawan longsor, dan pergerakan tanah.

BACA JUGA:Projo Ganjar Pranowo Siap Door to Door Menangkan Ganjar-Mahfud di Jawa Barat

Sementara wilayah rawan banjir saat musim hujan tersebar di 57 desa di 15 kecamatan se-Kabupaten Majalengka yang karakteristiknya berarus deras, tetapi durasinya maksimal empat jam.

"Rata-rata daerah rawan banjir berada di wilayah utara, dan rawan longsor hingga pergerakan tanah tersebar di wilayah selatan Kabupaten Majalengka," ujarnya.

Ia juga menambahkan, banjir di Majalengka termasuk kategori hanya lewat, karena durasinya cenderung sebentar.
Namun, banjir yang rata-rata berdurasi satu jam hingga dua jam tersebut arusnya cukup deras, sehingga berpotensi mengancam keselamatan masyarakat.

"Karakteristik banjir semacam ini biasanya dikarenakan peningkatan debit air dari daerah hulu," katanya.
Ia mengatakan, kondisi sungai yang semakin dangkal menyebabkan airnya meluap, tetapi arusnya tetap berjalan, sehingga butuh waktu untuk mengalirkannya hingga ke hilir.

BACA JUGA:KADIN Kabupaten Cirebon- APINDO Dukung Literasi dan Inklusi Keuangan, Asuransi Berikan Rasa Aman

Bahkan, banjir paling parah yang terjadi pada 2019 di wilayah utara Kabupaten Majalengka hanya berdurasi empat jam, dan ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 115 cm.

Sementara di wilayah selatan Majalengka, tepatnya di Kecamatan Talaga, banjir terparah terjadi pada 2021 yang ketinggian airnya mencapai dua meter, dan setelah beberapa jam airnya surut kembali.

"Dari sisi arusnya juga cukup deras meski durasi banjirnya sebentar, karena air yang meluap dari sungai berasal langsung dari daerah pegunungan," ujar Rezza Permana.

Ia menyampaikan, dari hasil kajian risiko bencana musim hujan terdapat 57 desa di 15 kecamatan se-Kabupaten Majalengka yang termasuk daerah rawan banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: