BPBD Sebut Ada 19 Kecamatan Rawan Longsor
RAWAN BENCANA: Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Rezza Permana menyebutkan sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Majalengka rawan longsor dan pergerakan tanah.-Baehaqi-Radarmajalengka.com
BACA JUGA:Kucing Belang Tiga Mayoritas Memiliki Jenis Kelamin Betina, Kenapa?
Dari 19 kecamatan ini tersebar di 170 desa se-Kabupaten Majalengka, yang di antaranya, Kecamatan Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, Sindangwangi, Rajagaluh, Leuwimunding, dan lainnya.
"Jumlah warga terancam longsor dan pergerakan tanah tersebut berdasarkan hasil kajian risiko bencana musim penghujan," ujarnya.
Kondisi ini juga berdasarkan pengalaman pada musim hujan tahun lalu Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Bantarujeg, dan Malausma, menjadi daerah paling rawan longsor serta pergerakan tanah.
Bahkan, pihaknya mengakui dari hasil kajian risiko bencana musim hujan jalur Cikijing-Kuningan juga termasuk daerah rawan longsor, karena berada di wilayah perbukitan.
BACA JUGA:Kucing Belang Tiga Memberi Keberuntungan Hidup, Namun Jarang Dijumpai
Namun, sejak beberapa waktu lalu Pemprov Jabar telah membangun bronjong di bagian tebingnya, dan diperkuat konstruksi beton tembak untuk mencegah longsor.
"Kami juga rutin melaksanakan reboisasi hingga penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana di musim hujan," kata Rezza.
Ia menyampaikan, berdasarkan data yang diterima dari BMKG, diperkirakan wilayah Kabupaten Majalengka bakal dilanda curah hujan tinggi hingga 300 mm pada Desember 2023.
Bahkan, potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Majalengka diprediksi bakal meningkat hingga 500 mm yang termasuk kategori sangat tinggi pada Januari 2024.
BACA JUGA:5 Jenis Kucing Termahal Di Dunia, Seharga Mobil Rubicon!
"Kami menyiagakan 74 personel untuk penanggulangan bencana pada musim penghujan, dan seluruh peralatan juga dipastikan siap diterjunkan," katanya.
Selain itu, BPBD Majalengka bakal menetapkan masa siaga bencana musim penghujan dari mulai banjir, longsor, dan pergerakan tanah. Rencananya masa siaga bencana musim penghujan tersebut dimulai pada bulan depan.
"Untuk masa siaga bencana musim hujan ini rencananya dimulai pada 1 Desember 2023-31 Mei 2024," ujarnya.
Ia mengatakan, keputusan yang tertuang surat keputusan (SK) Bupati Majalengka tersebut dapat diperpanjang sesuai kebutuhan, dan perkembangan situasi di lapangan.
Sebab, berdasarkan data yang diterima dari BMKG, diperkirakan wilayah Kabupaten Majalengka bakal dilanda curah hujan tinggi hingga 300 mm pada Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: