Caleg DPR RI Heru Subagia Singgung Otonomi Provinsi Cirebon di Ajang Rebana Expo 2023

Caleg DPR RI Heru Subagia Singgung Otonomi Provinsi Cirebon di Ajang Rebana Expo 2023

Kepala BP Kawasan Metropolitan Rebana Bernardus Djonoputro berdiskusi dengan Politikus Partai Amanat National (PAN) Heru Subagia di Rebana Expo 2023 Cirebon, Kamis (9/11).--

RADARMAJALENGKA.COM-Pengembangan Kawasan Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat di masa depan melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan.

BACA JUGA:Butom Industrial Park Seluas 4.000 Hektar Dibangun di Buah Dua, Ujung Jaya dan Tomo

Bahkan, sejak awal pengembangan Megaproyek Kawasan Rebana Metropolitan ini diklaim bakal berwawasan lingkungan untuk meminimalisir emisi karbon serta mempertahankan kawasan pertanian pangan berkelanjutan.

Di tengah antusias peserta konferensi setengah hari Rebana Expo 2023 The New Face of West Java dalam mengikuti pemaparan pengembangan Kawasan Rebana Metropolitan.

BACA JUGA:Rebana Expo 2023 The New Face of West Java Ungkap Megaproyek Kawasan Rebana Metropolitan

Salah satu calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jabar 8 yang meliputi Kota Cirebon, Kabupaten dan Kabupaten Indramayu untuk Pemilu 2024, Heru Subagia justru menyinggung potensi terbentuknya otonomi Provinsi Cirebon.

Dirinya mengajukan pernyataan kekhawatiran kepada  Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana, Bernardus Djonoputro.

Pengembangan Rebana Metropolitan, kata Heru mengabaikan potensi lokal. Sebab, porsi besar yang ditawarkan pada kawasan rebana ialah industri skala jumbo.

"Sebab, porsi besar yang ditawarkan pada kawasan rebana ialah industri skala jumbo. Pengembangan kawasan otonomi juga perlu," ujarnya.

Heru menekankan selain pengembangan industri, dia menilai pengembangan kawasan otonomi juga perlu. Dengan tujuan efesiensi pelayanan kepada masyarakat. 

“Kita yang ada di Cirebon yang wilayahnya bersisipan dengan klaster rebana, kami meinginkan tidak hanya ekonomi yang maju tapi secara kebijakan politik juga maju dalam hal ini otonomi pembentukan Provinsi Cirebon,” tegasnya, Kamis (9/11).

Menurutnya, kawasan rebana dengan Provinsi Cirebon dapat berjalan beriringan. Sehingga, Provinsi Cirebon harus diutamakan selain pengembangan  Rebana Metropolitan yang sekarang digarap.

“Orang-orang Cirebon ini menginginkan sebuah kebijakan yang mempercepat otonomi daerah dalam hal ini pembentukan Provinsi Cirebon,” ungkapnya.

Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana, Bernardus Djonoputro pun menanggapi pernyataan Heru Subagia bahwa pengembangan Kawasan Rebana butuh dukungan banyak pihak.

Untuk itu, pihaknya bakal melakukan pertemuan secara klaster. Misalnya dengan investor, perbankan, dan pelaku ekonomi lokal untuk mengenalkan kawasan rebana lebih detail.

Menurut Bernie biasa disapa, proses pengenalan Kawasan Rebana masih pada tahap awal. Namun, dinamika di sektor industri dan perdagangan berputar cepat. Sehingga, pihaknya juga harus cepat melakukan adaptasi.

Diketahui, usai pemaparan masing-masing rencana pengembangan Kawasan Rebana. Agenda Rebana Expo 2023 dilanjutkan dengan kunjungan para peserta yang sebagian besar calon investor dari berbagai negara, termasuk pemangku kepentingan lain.

Rencananya, rombongan akan meninjau ke sejumlah lokasi penting di kawasan Rebana dari Bandara Kertajati, Waduk Cipanas, Pelabuhan Patimban hingga sejumlah KPI termasuk Butom Industrial Park pada Jumat, 10 November 2023.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengundang daya tarik para investor-investor dari dalam maupun luar negeri, untuk bisa mendukung mewujudkan Kawasan Rebana Metropolitan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: