Sekolah Kebangsaan Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula

Sekolah Kebangsaan Tingkatkan Partisipasi Pemilih Pemula

SEKOLAH KEBANGSAAN: Siswa kelas 12 SMK Global Jatitujuh mengikuti program yang digagas Mafindo, lewat program Tular Nalar yani sekolah kebangsaan.-istimewa-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula di Kabupaten Majalengka, Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) menggelar sekolah kebangsaan.

Alasan dipilihnya kelompok pemilih pemula, karena menurut Mafindo, saat ini angka partisipasi pemilih pemula pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 sangat tinggi.

Bahkan pemilih pemula masih menjadi fokus berbagai kalangan, dalam mengahadapi Pemilu 2024 mendatang.
Oleh karena itu Mafindo, lewat program Tular Nalar menggelar sekolah kebangsaan, yang menyasar kalangan pemilih pemula dan diharapkan bisa melahirkan pemilih pemula cerdas pada pemilu mendatang.

"Sekolah kebangsaan ini merupakan agenda Tular Nalar dari program Mafindo yang disupport oleh Google.org," kata Person in charge (PIC) Wilayah Majalengka Hasanudin, Sabtu (4/11).

BACA JUGA:Emoji Semangka Memiliki Simbol Mendalam Bagi Palestina

BACA JUGA:Twibbon Dukung Palestina, ekspresikan Dukungan Mu!

Di Kabupaten Majalengka, dalam melaksan program sekolah kebangsaan melibatkan pemilih pemula dari kalangan siswa. Ada seratusan siswa kelas 12 SMK Global Jatitujuh yang menjadi sasaran kampanye program tersebut.
Dijelaskan Hasanudin, lewat sekolah kebangsaan, diharapkan bisa memperluas pengetahuan para siswa, yang notabene adalah para pemilih pemula.

"Sehingga diharapkan bisa menjadikan mereka critical thinking dalam mengenal dan mencegah penyebaran hoaks, mis informasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” kata dia.

"Pada prinsipnya, kami ingin memastikan bahwa siswa, sesuai dengan tanggung jawab dan alam pikirannya, bisa mengambil peran dan terlibat dalam pemilu sebagai pemilih yang cerdas," lanjutnya.

Para siswa, jelas Hasan, sejatinya memiliki kesempatan cukup besar untuk terlibat dalam setiap tahapan pemilu. Mereka, memiliki peluang menjadi pemantau pemilu, pengawas, ataupun petugas penyelenggara pemilu.

BACA JUGA:Emoji Semangka Memiliki Makna dan Alasan

BACA JUGA:Nama Talaga Manggung Disematkan Pada Gedung GGM, Begini Alasannya

"Ruang itu semuanya sangat terbuka. Sepanjang siswa diberikan pikiran-pikiran yang bertanggung jawab sebagai warga negara, mereka dapat menularkan pemahaman dan pandangan tentang pemilu dan demokrasi kepada khalayak ramai. Itu untuk memastikan penyelenggara pemilu dapat dikawal, sehingga bisa menghasilkan pemilu yang berintegritas," tegas Hasan.

Akademisi dari STKIP Yasika Majalengka Didi Rusmidi mengatakan, untuk menciptakan pemilih pemula yang cerdas, perlu dilakukan kampanye yang terus menerus. Dari kampanye itu, setidaknya ada dua keuntungan yang didapat dari kalangan pemilih pemula itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: