Pembangunan Kawasan Wisata Bukit Goprak Bertahap

Pembangunan Kawasan Wisata Bukit Goprak Bertahap

Pembangunan objek wisata yang berada di atas lahan Bengkok desa itu, direncanakan baru akan rampung sekitar tahun 2026 sampai dengan 2027, mengingat besarnya alokasi anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 1 M lebih. -PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM -Pembangunan dan penataan Bukit Goprak seluas hampir 2,6 hektar di Desa Lengkong Kulon Kecamatan Sindangwangi baru memasuki tahap awal, berupa pengupasan lahan dan penyediaan saluran irigasi dan air bersih.

 

Pembangunan objek wisata yang berada di atas lahan Bengkok desa itu, direncanakan baru akan rampung sekitar tahun 2026 sampai dengan 2027, mengingat besarnya alokasi anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 1 M lebih. Sementara itu untuk pembangunanya sendiri sesuai dengan hasil Musyawarah Desa (Musdes) mengandalkan dari dana desa (DD).

 

Untuk pemetaan dan perataan lahan menurut Kepala Desa Lengkong Kulon Jawahir menjelaskan, jika pekerjaan tersebut sudah terlaksana, sehingga dengan pemetaan dan perataan lahan memudahkan pihaknya dalam merancang bangun dan menata serta membuat konsep atau blue print yang jelas terhadap pembangunan wisata Goprak.

 

“Untuk perataan lahan sudah selesai 100 persen, dan saat ini kita juga sudah berhasil membangun saluran irigasi dan pengadaan air bersih sebagai tahap awal,”ucapnya.

 

BACA JUGA:Pengurus Kadin Dilantik dan Dikukuhkan

BACA JUGA:Baznas Cepat Tanggap Bantu Berobat Warga Miskin

 

Pengadaan irigasi dan air bersih sendiri nantinya akan digunakan sebagian untuk kebutuhan pertanian warga dan kebutuhan irigasi penanaman sejumlah pohon disekitar Goprak, dan sisanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan MCK dan mushola serta toilet.

 

“Jika melihat rencana awal, di lokasi ini akan kita bangun beberapa spot, diantaranya bumi perkemahan serta taman dan cafe maupun lokasi wisata, yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekaligus menjadi salah satu sumber pemasukan PADes desa,” ucapnya.

 

Dan untuk itu maka kebutuhan utama yang harus menjadi prioritas imbuh Jawahir, adalah ketersediaan sarana air bersih dan irigasi, sehingga program pengadaan irigasi dan air bersih masuk dalam tahap pertama.

 

Disinggung soal pembiayaan, Jawahir menambahkan, jika program itu sesuai kesepakatan dan musyawarah bersama akan dibangun secara bertahap selama 3 atau sampai 4 tahun dengan menggunakan dana desa, tanpa mengabaikan program pembangunan infrastruktur lainya seperti jalan, irigasi, senderan maupun kebutuhan masyarakat secara umum.

 

BACA JUGA:Warga Kawunghilir Antusias Muludan, Per KK Diberi Kopon Berhadiah

BACA JUGA:Sosialisasi Gerakan Anti Narkoba Terus Digelorakan di Kampung Bebas Narkoba bersama Polres Majalengka

 

Senada dengan itu, Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd memuji potensi alam dan wisata yang dimiliki desa desa di Kecamatan Sindangwangi yang cukup merata, dimana hampir di setiap desa di kecamatan Sindangwangi kata dia, memiliki objek wisata yang cukup potensial, sehingga Sindangwangi sendiri ditetapkan sebagai kawasan wisata di Kabupaten Majalengka.

 

“Kecamatan Sindangwangi ini kan merupakan kawasan wisata, sehingga harus mendapatkan dukungan infrastruktur dan lainya oleh pemerintah daerah, apalagi lokasinya berada di perbatasan atau sebagai etalase dari Kabupaten Majalengka.

 

Jadi setiap desa harus mampu menggali potensi wisata dan menatanya sebaik mungkin, agar mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,”pungkasnya. (pai)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: