Misteri Kerajaan Kandang Wesi Wilayah Kekuasaan Cirebon di Peta Terbitan Inggris Tahun 1808

Misteri Kerajaan Kandang Wesi Wilayah Kekuasaan Cirebon di Peta Terbitan Inggris Tahun 1808

Kandang Wefsee (Kandang Wesi) Peta wilayah Kekuasaan Cirebon 1808, Cary, John, terbitan london, Inggris--

Tragedi penyusutan kerajaan Padjajaran mengawali beralihnya ke masa kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan Sinopati -anak angkat kesultanan Pajang (sultan hadiwijaya), yang diwaktu itu sebagai kerajaan pengganti paska terjadinya gejolak yang melumpuhkan kerajaan Demak.

Besar dan berkembangnya kekuasaan Mataram dengan pesat disokong oleh kekuatan Islam yang telah menyebar kebeberapa wilayah Terlebih pengaruh kasunanan Cirebon dapat dirasakan di Jawa Barat.

Maka dalam perluasan wilayahnya sekitar Tahun 1602 sejumlah prajurit dari kesultanan Cirebon masuk ke wilayah Kadang Wesi sehingga berhasil mendirikan Padaleman Kandang Wesi dibawah kepemimpin Prabu Sembah Dalem Drava Yuda yang mengangkat dua kepatihan yaitu Santana Jiwa dan Parana Jiwa.

Selama kepemimpinannya Drava Yuda banyak dibantu oleh syekh yang lebih dulu menetap sebagai pandita pertapa yang memiliki julukan Sembah Dalem Sireupeun.

Kepemimpinan Drava Yuda memerintah selama 50 Tahun (1603-1650) yang kemudian kadipaten Kandang Wesi dilanjutkan oleh Hyang Jatuna bermula dari konflik perlawanan Mataram ke Batavia, maka terjadi perpindahan pengiriman upeti yang semula ke Cirebon menjadi ke Sukapura dengan maksud untuk memudahkan jalur pengiriman dan dari kesetiaannya, maka tertoreh dua kali Kandang Wesi mendapatkan piagam berupa “Goong” yang dikenal sebagai Goong Bojoeng.

Ditengah situasi tersebut ditambah mulai masuknya para saudagar Belanda yang melirik pembangunan perkebunan di Kandang Wesi melumpuhkan pengaruh mataram kebeberapa sektor hingga terputusnya jalur pengiriman upeti ke Sukapura. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: