Eman Suherman Warning Pengusaha, Tidak Ada Istilah Karena 'Dekat Dengan Bupati'
Bupati Majalengka terpilih H Eman Suherman saat meninjau sekolah yang atapnya ambruk. Eman Suherman menegaskan akan sikat pengusaha yang nakal meski dekat dengan bupati-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Bupati Majalengka terpilih Drs H Eman Suherman MM mengaku geram terhadap oknum pengusaha nakal di kota angin. Hal itu akibat rentetan peristiwa robohnya atap beberapa sekolah yang terjadi beberapa pekan terakhir ini.
Menurut Eman, faktor ambruknya atap beberapa sekolah baik SD dan SMP dikarenakan oleh alam dan terutama human error atau ulah manusia.
"Seperti di SMP Negeri 1 Sindangwangi ini adalah human error. Saya heran, pengusaha itu apakah tidak mengikuti spek atau memang ada kesalahan tenis yang lainnya," beber Eman.
Yang jelas, Eman Suherman menegaskan bagi dirinya menjadi sebuah keprihatinan yang harus menjadi cermin dan mendapatkan evaluasi besar. Tata kelola terhadap pengusaha - pengusaha harus lebih ketat dan selektif.
BACA JUGA:Walau Bersaing dengan Aeron Randi, Agus Permana Berpeluang Besar Jabat Sekda Majalengka
"Bagaimana tata kelola dalam rangka mitra pemerintah daerah (Pengusaha) harus betul-betul punya rasa tanggung jawab. Bukan hanya cepat selesai terbangun, tapi bagaimana terbangunnya sebuah bangunan agar betul-betul mengikuti spek teknis yang disarankan," tegas Eman.
Namun, Eman mengaku bersyukur dari rentetan kejadian robohnya atap sekolah bukan saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
"Untung kejadiannya ketika anak-anak tidak ada. Bayangkan kalau anak-anak sekolah ada di ruang ini. Saya tidak bisa membayangkan berapa korban yang akan terjadi, karena anak-anak mungkin tertimpa genteng atau yang lainnya," tutur Eman Suherman.
Pihaknya meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar betul betul selektif terhadap para pengusaha. Selain itu dirinya juga telah meminta kepada Kadisdik Majalengka agar pihak ketiga segera bertanggungjawab menyelesaikannya karena masih dalam masa pemeliharaan.
BACA JUGA:BIJB Kertajati Sukses Terbangkan Hewan Hidup
"Bagi saya ini jadi cermin. Ketika saya katakan human error, berarti harus ada yang di perbaiki ke depannya. Mulai dari aspek teknisnya, kemudian bagaimana juga peranan pengawasnya. Karena ini kalau kita urai, ini kan banyak yang harus kita luruskan," beber Eman Suherman.
Eman mengaku pihak ketiga bisa saja menyalahkan kepada pengawas akibat dibiarkan tidak diawasi. Padahal kalau memang menurut pengawas tidak layak untuk dipakai, makan bahan atau spesifikasi renovasi jangan dipakai.
"Artinya kalau sudah terjadi persoalan saling menyalahkan pasti muncul. Makanya yang terpenting bagi saya semua harus berjalan dengan komitmen yang sama, kemudian tanggung jawab masing-masing juga berjalan yang sama," tandasnya.
Eman juga mengimbau kepada seluruh sekolah mendapatkan perbaikan agar ikut mengawasi peduli untuk saling memiliki. Eman juga me warning terhadap para mitra pemerintah daerah agar tidak main main dan asal asalan dalam mengerjakan proyek.
BACA JUGA:Polres Majalengka Gencar Tertibkan Knalpot Brong
"Bahkan belakangan ini juga kadang kadang menjual belikan. Saya tekankan kepada pengusaha agar tidak ada menakut nakuti orang dinas. Semuanya berjalan proporsional. Jangan mentang mentang dekat dengan bupati, terus seenaknya. Di era saya akan saya sikat," tegas Eman Suherman. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: