Kerajaan Ini Diduga Ada di Kawasan Cimandung-Cangak, Wanagiri Perdikan Sunda Kuno di Palimanan Cirebon

Kerajaan Ini Diduga Ada di Kawasan Cimandung-Cangak, Wanagiri Perdikan Sunda Kuno di Palimanan Cirebon

Batu Prahu di Situs Cimandung (foto Pandu Radea)--

RADARMAJALENGKA.COM-Wanagiri pengganti Indraprahasta di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh. Wanagiri adalah salah satu perdikan Sunda atau kawasan pendidikan spiritual zaman Sunda kuno di daerah Palimanan Cirebon. 

Pusat pemerintahan Wanagiri diduga berada di kawasan Gunung Cimandung dan Gunung Cangak. Namun melihat sisi arkeologis, Gunung Cimandung cenderung merupakan wilayah yang disakralkan. Di Situs Cimandung banyak ditemukan sumber mata air dan tatanan batu yang orienteasinya digunakan untuk kegiatan religi.

Dari sebaran tempat-tempat yang disakralkan di Ciamandung lebih cocok sebagai bekas pertapaan. Dugaan ini dilatarbelakangi bahwa Resi Sentanu dari Indraprahasta menganggap kawasan Cimandung dan Gunung Cangak ini sebagai duplikasi dari Mahameru yang disakralkan di India.

Pada pertengahan abad 5 Masehi, Wanagiri pernah tak berdaya didera kemelut suksesi Tarumanagara. Wilayahnya dijadikan basis pemberontakan Cakrawarman yang didukung tokoh-tokoh penting Tarumanagara dengan pasukan yang banyak ingin menggulingkan Maharaja Wisnuwarman penguasa Tarumanagara.

Wanagiri akhirnya mampu meredam huru hara Cakrawarman setelah datang pasukan utama Tarumanagara yang merupakan pasukan gabungan kerajaan bawahan Tarumanagara lainnya yang dipimpin Indraprahasta dibawah komando Prabu Wirabanyu (421-444 M).

Saat itu pasukan Wanagiri yang bergabung dipimpin oleh Senapati Babar Kalih. Akhirnya pemberontakan Cakrawarman berhasil ditumpas di markasnya yaitu di Girinata.

Perode berikutnya setelah Tarumanagara terbagi dua, yaitu Sunda dan Galuh, Wanagiri menjadi bagian dari Indraprahasta yang pro ke Kerajaan Galuh di Ciamis.

Raja yang berkuasa di Wanagiri saat itu bernama Adipati Kusala raja Wanagiri (719-727) menikahi Ganggakirana putri bungsu Padmahariwangsa, raja Indraprahasta ke-13.

Putra sulungnya yang bernama Wiratara menjadi penguasa Indraprahasta berikutnya, sedangkan putra kedua Padmahariwangsa yang bernama Citrakirana menikah dengan Purbasora (putra Sempakwaja, penguasa Galunggung).

Wanagiri berbalik menjadi penguasa Indraprahasta tahun 719 M, setelah Sanjaya menghancurkan Indraprahasta gara-gara Purbasora yang menjadi adik ipar Wiratara melibatkan Indraprahasta untuk menggulingkan Senna, Ayah Sanjaya.

Maka untuk meredam pembalasan dendam dari keluarga Indraprahasta dan Wanagiri, Sanjaya mengangkat Adipati Kusala raja Wanagiri (719-727) untuk berkuasa di Indraprahasta.

Berita mengenai Wanagiri tidak terdengar lagi sejak abad 8 sampai 14 M. Baru kemudian dikisahkan lagi ketika Prabu Bunisora Suradipati, penguasa Sunda Galuh, mengangkat putranya yaitu Ki Gedeng Kasmaya (1347 – 1437 M) menjadi penguasa Wanagiri.

Saat Prabu Niskala Wastukancana berkuasa di Sunda Galuh menggantikan Bunisora Suradipati, Wanagiri sepertinya dipecah menjadi beberapa kerajaan untuk dipimpin putra-putra dan cucu Niskala Wastukancana.

Surantaka yang diberikan kepada Ki Gedeng Sindangkasih, Singapura dipimpin oleh Surawijaya Sakti, Japura dirajai Amuk Murugul yang diangkat sebagai penguasa wilayah Japura oleh ayahnya, Prabu Susuk Tunggal, penguasa Sunda putra Prabu Niskala Wastukancana dari Ratna Sarkati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: