3 Abad di Belanda, 4 Arca Masa Singasari yang 'Mudik', Arca Ganesha Ada Simbol Tantrisme dan Tengkorak

3 Abad di Belanda, 4 Arca Masa Singasari yang 'Mudik', Arca Ganesha Ada Simbol Tantrisme dan Tengkorak

Sambut empat arca dari jarahan masa penjajahan Belanda di Museum Nasional Indonesia, Mendikbudristek sebut harta lainnya akan pulang secara bergelombang. --

RADARMAJALENGKA.COM-Situs web Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid), seperti diakses radarmajalengka.disway.id pada Selasa (23/8/2023), menjelaskan bahwa arca-arca ini termasuk barang yang dijarah, dirampok, atau dirampas pada era penjajahan Belanda.

"Arca-arca tersebut berasal dari kompleks candi Hindu-Buddha dari Singasari dekat Malang di Jawa Timur, berasal dari akhir abad ke-13. Mereka berada kini menjadi Koleksi Nasional yang dikelola oleh Museum Nasional Kebudayaan Dunia (selanjutnya disebut: NMVW)," kata Komite Koleksi Kolonial, dalam dokumen 'Saran untuk 4 Arca dari Kompleks Candi Singasari'.

Empat arca Singasari tersebut adalah sebagai berikut:

1. Durga

Berdasarkan catatan Museum Nasional Kebudayaan Dunia di Belanda, lewat situs resminya, arca ini menggambarkan adegan 'Durga membunuh setan Mahisha'. Berdasarkan legenda, Mahisha memimpin tentara jahat melawan para dewa.

Arca ini bermaterialkan batu andesit, setinggi 175 cm, lebar 130 cm, dan kedalaman 80 cm.

2. Mahakala/Mbakala

Mahakala adalah salah satu unsur Dewa Siwa, sekaligus penjaga kediaman Siwa. Mahakala digambarkan sebagai sosok kuat, hampir seperti setan, dan mewakili unsur destruktif dalam kepribadian Siwa.

Terlihat karakternya pada arca ini posisi tegak, berlengan dua dan berotot, lengan kanan memegang pedang berhias di awal bilah, rambut ikal diikat ke belakang, mengenakan anting besar.

Material arca Mahakala adalah batu andesit. Tinggi arca 175 cm, lebar 86 cm, dan kedalaman 56 cm.

 

3. Nandiswara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: