Ruangan Gelap di Gerbang Banten, Tempat Merenung Bagi Pengunjung di Masjid Al Jabbar Bandung

Ruangan Gelap di Gerbang Banten, Tempat Merenung Bagi Pengunjung di Masjid Al Jabbar Bandung

Ruang Muhasabah dekat Gerbang Banten Masjid Al Jabbar --

RADARMAJALENGKA.COM-Masjid Raya Al Jabbar merupakan bangunan utama di kompleks yang dikelilingi danau dan taman.

Melengkapi kemegahan dan kemewahannya, Galeri Rasulullah SAW dihadirkan di dalam satu kawasan Masjid Al Jabbar. 

Kadisbudpar Jabar, Beni Bachtiar menyebutkan dengan potensi galeri yang luar biasa, pengunjung mendapatkan pengalaman yang luar biasa.

"Kontennya baik untuk edukasi yang disajikan dengan audio visual yang menarik," jelasnya.

Galeri Rasulullah merupakan fasilitas baru yang tersedia di Masjid Raya Al Jabbar, Kota Bandung. Di sini, pelancong dapat menambah wawasan seputar perkembangan agama Islam, bahkan di Jawa Barat.

Sejumlah diorama kehidupan sosial masyarakat di Timur Tengah pada masa penyiaran Islam terpampang di galeri ini.

Yang menjadi daya tarik di sini adalah pelancong dapat mengetahui beragam informasi hanya dengan satu kali tekan.

Ada sebuah layar dengan teknologi visual dan cahaya yang memikat untuk pelancong mengakses informasi tersebut.

Di sini, terdapat 15 ruangan dengan tema yang berbeda di setiap ruangnya.

BACA JUGA:Tanpa Tiang Kolom, Asalnya Rumus Matematika, Masjid Raya Ini Dibangun di Atas Embung 25 Hektar

Di setiap ruangan nantinya akan menampilkan kisah yang beragam, mulai dari pengenalan, bangsa Arab sebelum Islam, Islam periode Makkah, Islam periode Madinah, hingga masuknya Islam ke Jawa Barat.

Selain menampilkan penjelasan melalui cahaya visual, galeri ini juga menampilkan deskripsi dari cahaya visual tersebut.

Hal ini dapat memudahkan setiap pelancong dalam memahami informasi yang diberikan.

Tidak hanya soal penjelasan sejarah, di sini juga memperlihatkan perabotan tiruan serta zirah perang di masa Rasulullah SAW. yang tersimpan dengan rapi.

BACA JUGA:Siapa Sesungguhnya Penguasa Laut Selatan, Cek Lokasi di Sumatera Utara, Aceh, Flores, Maluku dan Jawa

Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar dengan beragam teknologi canggih yang ada di sini dimaksudkan untuk menarik orang-orang agar berkunjung dan mempelajari sejarah dan perkembangan Islam di seluruh dunia.

Salah satu teknologi canggih yang dimaksudkan adalah interactive touch read.

Teknologi ini memungkinkan pelancong untuk mengakses semua hal informasi yang ingin diketahui hanya dengan satu sentuhan.

BACA JUGA:Siapa Sesungguhnya Penguasa Laut Selatan, Cek Lokasi di Sumatera Utara, Aceh, Flores, Maluku dan Jawa

Saat radarmajalengka.disway.id menghadiri Kickoff West Java Festival 2023, 5 Tahun Pembangunan Jabar Juara dan Forum Pemred SPS, ada sederet keistimewaan yang dibawa Masjid Al Jabbar.

Dari sekian banyak, berikut beberapa di antaranya:

Masjid Al Jabbar dikonsepkan memiliki 27 pintu yang menyimbolkan 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ukiran batik dari 27 pintu tersebut berbeda-beda sesuai kekhasan masing-masing daerah.

BACA JUGA:Harta Karun Perairan Cirebon, dari Five Dynasty Abad 9, Luwu Ijo hingga Putera Sunan Gunung Jati Terbunuh

Selain sebagai tempat ibadah, di bawah lantai salat Masjid Raya Al Jabbar menyuguhkan museum Rasulullah SAW serta sejarah Islam di Jawa Barat dengan penggunaan teknologi digital.

Menariknya, sebagian besar informasi bisa diakses hanya dengan sekali sentuh di layar melalui perpaduan teknologi visual dan cahaya yang memikat.

Bah­kan, informasi soal kejadian Isra Mikraj. Pe­ngunjung seolah diajak melayang dan mengikuti perjalanan malam Nabi saat Isra Mikraj.

BACA JUGA:Dahulu Asalnya di TNGC, Kini Tinggal di Gua Kelelawar, Mitosnya Bertubuh Ular Berkapala Manusia

Dengan keragaman fasilitas menarik yang disediakan, Masjid Raya Al Jabbar dirancang untuk menjadi pusat edukasi dan rekreasi religi baru bagi masyarakat.

Selain museum yang menampilkan sejarah Rasulullah SAW beliau dari lahir hingga wafat dan sejarah Islam di Jawa Barat, masjid juga akan menyediakan perpustakaan.

Taman di luar area salat juga bisa menjadi sarana edukasi untuk anak-anak.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Pernah Tawarkan Kertajati Aerocity ke UEA, Apa Hasilnya?

Selain ditampilkan melalui kekuatan visual, di sana juga terdapat deskripsi dari masing-masing visual, sehingga memudahkan pengunjung untuk memahami masing-masing tema yang disuguhkan. 

Tak kalah menarik, replika perabotan serta baju perang di era masa tersebut juga tersimpan rapi.

Untuk menunjang tampilan informasi, pengguna bisa membaca berbagai deskripsi seputar perkembangan Islam, termasuk memahami Al Quran menggunakan teknologi interactive touch read.

Melalui teknologi ini, hal-hal yang ingin diketahui bisa diakses hanya dengan menyentuhnya.

BACA JUGA:Ingin Gelar Pernikahan Undang Pertunjukan Ini, Jika Tidak Mitosnya Berakibat Buruk, Mistisnya Gembyung

Ada tiruan gerbang Keraton Ci­rebon sampai Banten, juga mi­nia­tur mas­jid-masjid bersejarah di Ja­wa Barat. Lalu di sesi akhir ada ruangan ge­lap bernama Ruang Muhasabah di gerbang Banten.

Di sini pengunjung seolah sambil istirahat setelah sekitar 45 menit melihat area galeri dan museum sambil muhasabah. 

Diketahui, Masjid Raya Al Jabbar memiliki total luas 21.799,20 meter persegi. Luas area kompleks Masjid Raya Al Jabbar mencapai 26 hektar dengan area tapak bangunan 2,9 hektar. Luas area kolam atau danau mencapai 6,9 hektar, sedangkan luas plaza, parkir, dan area hijau 11,1 hektar. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: