Harta Karun Perairan Cirebon, dari Five Dynasty Abad 9, Luwu Ijo hingga Putera Sunan Gunung Jati Terbunuh

Harta Karun Perairan Cirebon, dari Five Dynasty Abad 9, Luwu Ijo hingga Putera Sunan Gunung Jati Terbunuh

Seorang penyelam sedang menyelam di dekat bangkai kapal yang berisi harta karun. Pada 2017, Pemerintah mulai mengangkat barang muatan kapal tenggelam (BMKT) di perairan Indonesia. Foto : Dirjen PRL KKP --

RADARMAJALENGKA.COM-Laut Indonesia ternyata bukan hanya kaya oleh beragam biota laut yang sangat banyak dan langka, namun juga menyimpan kekayaan materi dari kejayaan masa lalu.

Indonesia memiliki banyak sekali harta karun yang terpendam di bawah laut atau Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT). Dari ratusan titik harta karun bawah laut, baru sedikit yang sudah diangkat.

BACA JUGA:Ramalan Eyang Haji Aji Putih, Jatigede Jadi Sahara, Ujungjaya Berubah Nagara

Berdasarkan hasil survei, BMKT mendeteksi terdapat 464 lokasi kapal tenggelam yang menyebar di sejumlah wilayah perarian Tanah Air.

Namun, dari jumlah tersebut, diketahui bahwa lokasi terbanyak ada di perairan Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sisanya, menyebar di berbagai wilayah perairan.

Berdasarkan data yang dirilis Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terdapat sedikitnya 134 lokasi kapal tenggelam di Pelabuhan Ratu dan dan 37 lokasi di Selat Malaka

Dari semua lokasi yang terdeteksi itu, diperkirakan terdapat harta karun yang nilainya mencapai sekitar USD12,7 miliar atau ekuivalen Rp127,6 triliun. Jumlah tersebut, sangat banyak, namun hingga kini belum dimanfaatkan secara baik oleh Pemerintah Indonesia.

BACA JUGA:Ruangan Gelap di Gerbang Banten, Tempat Merenung Bagi Pengunjung di Masjid Al Jabbar Bandung

Tak tanggung-tanggung, tersebar di 463 titik di seluruh Indonesia. Saat ini, kekayaan materi yang masuk dalam kelompok barang muatan kapal tenggelam (BMKT) itu, sudah ada yang diangkat dari bawah air dan disimpan dengan baik di gudang Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan (PANNAS) BMKT di Cileungsi, Kabupaten Bogor dan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.

Di antara kekayaan BMKT yang sudah diangkat itu, terdapat harta karun yang diangkat dari perairan Pantai Utara Jawa Cirebon, yang merupakan harta karun dari Five Dynasty di abad 9 (907-960) masehi.

Di antara benda yang sudah masuk galeri, adalah koin tua yang berasal dari kapal karam di Cirebon dengan bentuk lingkaran yang memiliki lubang berbentuk kotak di bagian tengah koin.

Di sekeliling lubang tersebut, terdapat empat huruf berbahasa Tiongkok. Sebagai ciri khas, koin tersebut terbuat dari perunggu yang menandakan di masa tersebut transaksi perdagangan menggunakan material tersebut.

BACA JUGA:Ingin Gelar Pernikahan Undang Pertunjukan Ini, Jika Tidak Mitosnya Berakibat Buruk, Mistisnya Gembyung

Kisah Luwu Ijo barangkali belum banyak dibicarakan, dan menjadi kembali menarik untuk diperbincangkan. Sehubungan dengan tengah kembali mencuatnya harta karun di Perairan Laut Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: