Masih Adakah Orang Percaya pada Teori Konspirasi?

Masih Adakah Orang Percaya pada Teori Konspirasi?

Carl Simon/United Archives/UIG/Getty Images--

RADARMAJALENGKA.COM-Ada banyak teori konspirasi beredar dan ramai dibahas oleh sejumlah kelompok masyarakat, dengan mengaitkan fenomena yang bersinggungan dengan manusia baik itu tenggelamnya kapal Titanic maupun teori Bumi datar.

Peristiwa penting selalumemiliki cara untuk menarik mitos berbahaya dan teori konspirasi

Lantas mengapa masih ada yang percaya?

BACA JUGA:Dafia Akbar Sempat Dilaporkan Hilang di Gunung Ciremai, Saat Ditemukan Diajak Ngobrol Engga Normal

Karen Douglas, seorang profesor psikologi sosial di University of Kent di Inggris, mengatakan teori konspirasi merupakan keyakinan yang dituturkan oleh buah pikir individu dan disebarkan kepada publik.

"Teori konspirasi adalah keyakinan bahwa dua atau lebih aktor telah berkoordinasi secara rahasia untuk mencapai suatu hasil, dan bahwa [mengekspos] konspirasi ini adalah kepentingan publik," kata Karen seperti dilansir Live Science.

Menurutnya, teori tak masuk akal ini dipercaya karena bisa memenuhi rasa ingin tahu dengan cara sederhana.

BACA JUGA:Ilmu Menghilang Warisan Leluhur, Ahli Saraf: Bisa Mengurangi Stres, Simak Penelitiannya

"Penelitian mengungkap orang-orang tertarik kepada teori konspirasi ketika salah satu atau lebih kebutuhan psikologis mereka tidak terpenuhi. Salah satu dari kebutuhan itu adalah epistemik, kebutuhan untuk tahu kebenaran, kejelasan dan kepastian," jelasnya.

Menurut Karen, kebutuhan lain yang tak kalah penting adalah eksistensial. Kebutuhan itu berkaitan dengan rasa aman dan memiliki kontrol atas apa yang terjadi serta secara sosila berhubungan dengan kepercayaan diri dan rasa positif terhadap kelompok.

Penafsiran ini didukung oleh Hugo Drochon, seorang profesor teori politik di University of Nottingham di Inggris.

BACA JUGA:Hidup di Tahun Penuh Bahaya, Megawati Jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

"Pada intinya, teori konspirasi adalah keyakinan bahwa ada sekelompok kecil orang yang mengendalikan segala sesuatu di dunia," ujarnya.

Daniel Jolley, profesor psikologi sosial Universitas Nottingham, mengatakan teori konspirasi bisa dibilang menawarkan solusi sederhana untuk masalah kompleks. Ia mengatakan gagasan seperti itu acap kali berkembang ketika orang membutuhkan jawaban di saat stres atau kondisi emosional tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: