127 Tembakan, Berburu Unggas Liar di Kadipaten
Para lelaki Belanda yang mengelola pabrik gula Kadipaten mengadakan perlombaan berburu, kemungkinan dengan sasaran unggas liar. (Tropenmuseum)--
RADARMAJALENGKA.COM-Seiring masuknya teknologi kamera ke Hindia-Belanda pada abad ke-19, satwa liar yang menjadi hewan buruan tidak lepas dari tangkapan lensa kamera.
Kegiatan para pemburu diabadikan oleh lensa kamera para fotografer yang menghasilkan foto-foto menarik.
Apalagi jika yang diabadikan adalah satwa-satwa liar yang merupakan hewan-hewan ‘eksotis’ Indonesia, seperti harimau, gajah, banteng, buaya, dan badak.
BACA JUGA:3 Anak 3 Wanita Belanda Blusukan di Petilasan Kerajaan Talaga Tahun 1918
Sebenarnya, obyek yang ‘ditangkap’ dalam foto bukan satwa liar melainkan sang ‘pemburu’.
Ada sebuah museum di Amsterdam yang mungkin tidak sepopuler Rijkmuseum atau Museum Van Gogh.
Namun menyimpan banyak kekayaan Indonesia. Terletak di sebelah timur Amsterdam dekat Oosterpark, museum ini bernama Tropenmuseum atau Museum Tropis.
BACA JUGA:Bikin Rindu Masa Kolonial, Gerobak Pos di Kadipaten
Ada cerita panjang dibalik bangunan megah ini yang bermula sejak 1864. Pada tahun tersebut, Belanda mendirikan sebuah Institut Kolonial.
Tujuan dari lembaga tersebut adalah untuk melakukan penelitan di daerah-daerah jajahan Belanda seperti Hindia Belanda (nama Indonesia dulu) dan menginformasikan kehidupan di Hindia Belanda kepada warga Belanda yang ada di sana, termasuk tentang orang-orangnya sampai keadaan perkebunan yang menjadi tulang punggung bangsa Belanda.
BACA JUGA:Temuan Lokasi Kerajaan Sindangkasih di Cigasong, Cek Lokasinya
Koleksi Indonesia masih banyak terlihat di Tropenmuseum.
Salah satunya, foto tentang para lelaki Belanda yang mengelola pabrik gula Kadipaten mengadakan perlombaan berburu, kemungkinan dengan sasaran unggas liar.
Catatan foto menyebutkan bahwa lomba ini dimenangkan oleh Willem Gijsbert de Voogt (duduk di kursi kanan) dengan 127 tembakan yang kena sasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: