Pedagang Sapi di Majalengka Masih Trauma

Pedagang Sapi di Majalengka Masih Trauma

LANGSUNG LIHAT KANDANG: Banyak calon pembeli sapi untuk kurban yang langsung mendatangi kandang Lembu Mas, di Desa dan Kecamatan Sindangwangi. -PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Para pedagang hewan kurban, terutama sapi mengaku jika masih trauma akibat adanya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tahun lalu. Sehingga banyak sekali para pedagang hewan kurban yang mengaku gagal untung.

Salah satunya seperti yang diungkapkan H Anas, pemilik rumah hewan dan perdagangan sapi dan hewan ternak Lembu Mas, yang berada di Desa dan Kecamatan Sindangwangi.

Di lokasi tersebut sedikitnya 300 ekor sapi, baik sapi untuk hewan kurban maupun sapi potong untuk kebutuhan masyarakat.

Saat ditemui di lokasi kandangnya, H Anas mengakui jika hampir semua pedagang sapi masih trauma dengan adanya penyebaran penyakit PMK di tahun lalu. Karena mengakibatkan banyak pedagang yang gagal untung hingga 60 persenan. Banyak hewan ternak yang gagal terjual atau tidak layak konsumsi.

Namun di tahun ini, ia mengaku sedikit lega mengingat ancaman PMK sudah mulai hilang. Meski demikian untuk berjaga-jaga guna menekan angka kerugian seperti tahun lalu, khusus hewan kurban, pihaknya baru menyetok 70 ekor saja. Dan, 50 ekornya sudah siap dikirim kepada para pemesan. Paling jauh pesanan datang dari Subang dan Sumedang.

BACA JUGA:Raih ISO 22301, Bank Mandiri Pastikan Kehandalan Operasional Bisnis Berstandar Internasional dan Prinsip ESG

BACA JUGA:Lagi Ngetren, Jawara Customaxi Ini Bikin XSR 155 Café Racer Full Fairing Versi Gen Z

Untuk jenis sapi yang dijual ada tiga, yakni limosin, metal dan lokal yang didatangkan dari Wirosari, Grobogan dan Purwasari Jawa Tengah.

Sedangkan untuk harganya dibandrol bervariasi tergantung jenis dan besaran sapi. Di antaranya yang paling kecil dibandrol dengan harga Rp15 jutaan, dan yang paling besar Rp35 hingga 40 jutaan.

“Sebenarnya sih masih trauma, takut wabah PMK kembali menyerang. Sehingga saya kurangi stoknya. Dan untuk menghindari ancaman penyakit itu, kami rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mendatangkan petugas hewan ternak dari dinas peternakan satu pekan sekali,” jelasnya, Jumat (16/6).

Saat ini kata dia sudah hampir 70 persenan sapi kurban yang siap dikirim tersebut sudah divaksin, dan sisanya saat ini tengah dilakukan vaksinasi. Dengan demikian, pihaknya memastikan kondisi hewan kurban yang ada di kandangnya sehat.

BACA JUGA:Serasa Motor Valentino Rossi, Ini Sentuhan Modifikasi Pada Yamaha Aerox yang Juarai Customaxi & Yard Built 202

BACA JUGA:Baznas Majalengka Sediakan Sedekah Online

Selain vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, untuk menjaga kebugaran dan kesehatan sapi, pihaknya juga melakukan pembersihan kandang secara rutin setiap hari. Sekaligus mengawasi dan menjaga pakan ternaknya agar kondisi sapi sapi benar-benar sehat dan terbebas dari penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: