Lebaran, Pembeli Tutut Ma Enjum Naik 100 Persen

Lebaran, Pembeli Tutut Ma Enjum Naik 100 Persen

LEGENDARIS: Jumiyati alias Ma Enjum (65), warga Gang Rahayu 1, Kelurahan Majalengka Wetan sudah bertahun-tahun berjualan tutut di kawasan perempatan Pasar Mambo.-Almuaras-Radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Makanan camilan tradisional yang masih diminati oleh warga di Kabupaten Majalengka adalah tutut.

Makanan yang mulai langka ini bisa diperoleh di kawasan Pasar Mambo, Kelurahan Majalengka Wetan.
Seorang pedagang tutut, Jumiyati alias Ma Enjum (65), warga Gang Rahayu 1, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka, sudah bertahun-tahun berjualan tutut di kawasan perempatan Pasar Mambo, Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka,

"Saya lupa sudah berapa tahun jualan tutut di Pasar Mambo, mungkin 25 atau 30 tahun," kata Ma Enjum saat ditanya Radar akhir pekan kemarin.

Ibu tiga anak ini mengatakan bahwa selain berjualan tutut, ia juga menjual kerang, bongko, kacang rebus, kadang rengginang, dan juga pisang.
“Saya mendapatkan tutut mentah, beli dari pasar atau mendapatkan kiriman dari Subang,” ujar Ma Enjum.

BACA JUGA:Kepadatan Arus Balik di Simpang Tiga Cikijing

Ia mengakui sering kali jualan tutut digantikan oleh putrinya, Dian (44 tahun), ketika dirinya kelelahan atau sakit.
Ma Enjum mengakui bahwa pada momentum Idul Fitri 1446 Hijriyah ini, penjualan tutut meningkat signifikan.

Disebutkan rata-rata per hari bisa menghabiskan tutut sebanyak 20-25 kg, tapi jika malam Minggu bisa menghabiskan tutut sebanyak 40-50 kg.

"Pada momentum Lebaran ini, penjualannya naik dua kali lipat atau 100 persen, alhamdulillah," ujar Ma Enjum, yang diiyakan anaknya, Dian.

Untuk berjualan tutut di kawasan Pasar Mambo, tidak harus membayar sewa lapak, tetapi hanya memberi untuk bayar listrik dan retribusi kebersihan saja.

BACA JUGA:Warga Sambut Positif, Kebijakan Baru Zakat Fitrah di Majalengka

“Saya buka lapak untuk berjualan dari sore hari hingga jam 10 malam, bila dagangan masih ada,” ujarnya seraya menyebutkan bahwa saat ini seporsi tutut seharga Rp10.000.

Tutut Ma Enjum terkenal sebagai penjual tutut legendaris, namun kini sudah ada penjual tutut lainnya tak jauh dari perempatan Pasar Mambo. (ara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: