Detik-detik Dokter PKP3JH Menolong Jamaah Haji Terkena Serangan Jantung, Begini Kisahnya

Detik-detik Dokter PKP3JH Menolong Jamaah Haji Terkena Serangan Jantung, Begini Kisahnya

Jemaah dirawat di Rumah Sakit usai alami serangan jantung-Kemenag-Radarmajalengka.com

MAKKAH, RADARMAJALENGKA.COM - Saat itu dr Lebriandy dan dr Sarah menemukan seorang jamaah haji yang kesakitan di sekitar areal Mataf (tempat thawaf lantai dasar), Jumat, 2 Juni 2023 jam menunjukan pukul 23.25 waktu Arab Saudi (WAS).

Kedua dokter itu menemukan seorang jamaah haji yang berusia 75 tahun dan bergabung dalam kelompok terbang (kloter 1) Embarkasi Batam (BTH 01) yang mengeluh karena rasa sakit yang menyerang uluhatinya.

Dua dokter yang dari Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) berusaha memberikan penanganan pertama.

Jamaah haji tersebut diberi obat pereda nyeri, berupa Paracetamol dan obat maag Ranitidine. Akan tetapi jamaah haji tersebut masih terus mengeluh kesakitan.

BACA JUGA:Perdana! Pertamina Patra Niaga Regional JBB Salurkan Produk B35

BACA JUGA:Berikut Ini 3 Khasiat Mengkonsumsi Rebusan Air Daun Sirih, Wajib DiKetahui

Terlihat dari tubuhnya keluar keringat dingin, dan dia mengeluh ada nyeri dada yang hebat seperti ditekan.

Melihat kondisi ini, tim PKP3JH bersama petugas lainnya bergegas mengevakuasi jamaah ke klinik Masjidil Haram. Sampai di klinik Masjidil Haram, pasien dirujuk ke Ajyad Hospital karena masuk kategori emergency. Saat itu, jam menunjukkan sekitar pukul 23.30 WAS.

Ajyad Hospital ternyata juga tidak mampu melakukan penanganan secara invasive. Sebab, alat penunjang medis di sana masih kurang lengkap. Jamaah akhirnya dirujuk ke RS King Abdullah pada sekitar pukul 23.50 WAS.

“Kami saat itu memang berkejaran dengan waktu yang genting. Sebab, ini berkaitan dengan nyawa manusia yang terkena serangan jantung,” terang dr. Lebri, panggilan akrabnya, saat ditemui usai membantu jamaah.

BACA JUGA: Dirjen PHU Soroti Pengelolaan Air di Asrama Haji Indramayu dan Pemvisaan Haji

BACA JUGA:163 Anak Dikhitan, Ribuan Warga Majalenga Selatan Jalan Santai

Setelah dilakukan pemeriksaan di RS King Abdullah, lanjut dr. Lebri, dokter mendiagnosa pasien dengan STEMI Extensive Anterior Wall. Karenanya, harus dilakukan tatalaksana primary PCI. Kondisinya, terjadi kerusakan otot jantung yang disebabkan adanya penyumbatan plaque di pembuluh darah arteri korener jantung.

“Sehingga dibutuhkan tindakan pemasangan ring jantung oleh dokter jantung dengan tujuan untuk membuka sumbatan plaque pembuluh darah koroner jantung tersebut agar jantung bisa berfungsi normal kembali,” papar dr. Lebri, dilansir dari laman kemenag.go.id, Senin, 6 Juni 2023.

“Kondisi semacam ini menuntut penanganan cepat. Petugas dan tim dokter berpacu dengan waktu. Sebab, semakin cepat didiagnosa dan ditangani, semakin besar kemungkinan pasien bisa selamat dan mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pasien,” sambungnya.

Apalagi, lanjut dr. Lebri, jemaah ini diketahui memiliki riwayat diabetes melitus, hipertensi, dan merokok. Bahkan saat di bangsal perawatan jantung RS King Abdullah, pasca pasang ring jantung, pasien mengalami henti denyut nadi. Saat itu tim dokter segera melakukan CPR+DC shock.

BACA JUGA:Terapi Hipertensi dengan Metoda Murotal Alquran

BACA JUGA: Panyaweuyan Ramai Diperbincangkan di Medsos karena Berlakukan Tiket Masuk, Ini Sebabnya

“Alhamdulillah, atas ikhtiar yang dilakukan, Allah mentakdirkan pasien bisa ditangani dengan baik. Saat ini keadaan umum pasien stabil dan rencana akan rawat jalan mulai besok,” sebutnya.

Sebagai pengetahuan bersama, berikut tips mendiagnosa serangan jantung awal.

Salah satu tanda serangan jantung khas orang Asia adalah terasa seperti sakit magg di uluhati. Karenanya, jamaah agar waspada dan segera melapor jika merasakan rasa sakit yang hebat di uluhati. Jangan anggap remeh sakit uluhati dan segera laporkan ke petugas. Sebab, kondisi itu nantinya bisa menjadi sakit serangan jantung.

BACA JUGA:Turun Langsung Kapolsek Pastikan Kamtibmas Aman Setelah Pilkades

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: