TRAGIS! Begini Sejarah Desa Mati di Majalengka, 17 Tahun Ditinggalkan Penghuninya

TRAGIS! Begini Sejarah Desa Mati di Majalengka, 17 Tahun Ditinggalkan Penghuninya

Sejarah desa mati di Kabupaten Majalengka yakni Blok Tarikolot, Desa Sidamukti. -Ono Cahyono-radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Begini sejarah desa mati di Kabupaten MAJALENGKA, Provinsi Jawa Barat yang sudah ditinggalkan warga sejak 17 tahun yang lalu secara bertahap. 

Sejarah desa mati di Majalengka, belakangan ini kerap diwarnai dengan tayangan-tayangan beraroma mistis dan misteri. Terutama lewat konten-konten video penelusuran yang dilakukan oleh para content creator. 

Namun, sebelum kesan angker dan mistis itu muncul, dulunya kampung ini merupakan kawasan yang ditinggali oleh penduduk. Bahkan sampai dengan saat ini, masih banyak warga yang memiliki lahan pertanian dan kebun di sekitar lokasi.

Di siang hari misalnya, beberapa warga yang memiliki lahan pertanian masih bolak-balik melewati kampung yang sepenuhnya sudah kosong. Namun, di malam hari kondisinya gelap gulita dan sudah ada ada kehidupan.

BACA JUGA:Gencar Promo Penerbangan Kertajati - Kuala Lumpur, Gubernur Ridwan Kamil sampai Sandiaga Uno Turun Tangan

Wajar bila kemudian kawasan ini, dijuluki desa mati di Majalengka. Karena ditinggalkan oleh seluruh penduduknya sejak tahun 2006 dan hingga kini tidak ada kehidupan. 

Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada kampung ini sehingga warganya eksodus meninggalkan rumah mereka dan tidak pernah kembali? 

Sejarah Desa Mati Blok Tarikolot Majalengka

Sesungguhnya yang dimaksud desa mati tersebut adalah sebuah blok yang berada di Desa Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.

Blok Tarikolot namanya. Dijuluki kampung mati karena tidak berpenghuni. Puluhan rumah masih dibiarkan dengan kondisi yang sudah kumuh dan kotor.

BACA JUGA:Sering Dibandingkan dengan Bali, Wisata Terasering Ini Ada di Majalengka Loh

Warga meninggalkan kampung itu karena khawatir bencana pergerakan tanah kembali seperti menimpa beberapa tahun sebelumnya.

Kepala Desa Sidamukti, Karwan menuturkan ada salah satu blok di wilayahnya kondisi rumah tersebut kebanyakan rusak parah. Masyarakat saat ini mengungsi ke Blok Buahlega.

"Ada sekitar delapan KK. Karena mereka masih mengelola lahan pertanian dan perkebunannya," kata Karwan, kepada radarmajalengka.com, beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: