MENGENAL Yonif Raider 321 GT dari Majalengka yang Dikirim ke Papua, Kiprahnya Luar Biasa

MENGENAL Yonif Raider 321 GT dari Majalengka yang Dikirim ke Papua, Kiprahnya Luar Biasa

Melihat kiprah Satgas Yonif 321 Galuh Taruna di Kabupaten Nduga, Papua.-TNI AD-radarmajalengka.com

MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Yonif Raider 321 Kostrad Galuh Taruna diberangkatkan untuk penugasan di Papua, sejak Juni 2022.

Pelepasan Satgas Sat Organik Yonif Raider 321 Kostrad tersebut dilakukan Bupati Majalengka, Karna Sobahi di Lapangan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Majalengka.

Baru-baru ini, prajurit TNI Angkatan Darat (AD) tersebut mendapatkan serangan tembakan dari kelompok separatis teroris (KST) OPM Papua.

Mereka diserang dan ditembaki di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu, 15, April 2023 yang menyebabkan sejumlah prajurit gugur.

BACA JUGA:MUSIM CUACA PANAS, Ini 4 Tempat Wisata di Majalengka Cocok Buat Ngadem, Langsung Nyes!

Padahal, kehadiran Satgas Yonif Raider 321 tersebut telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Saat HUT ke-62 Kostrad misalnya, Satgas Yonif Raider membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Sehingga masyarakt di sana, dapat menikmati listrik terutama di wilayah Papua Pegunungan Distrik Mbua dan Distrik Dal, Kabupaten Nduga.

DIlansir dari publikasi TNI Angkatan Darat, Dantasgas Yonif Raider 321 Letkol Inf Ricky J Wuwung, pembangunan tersebut adalah bentuk perhatian TNI kepada masyarakat di Papua Pegunungan.

BACA JUGA:Bukan Hanya Lumbung Wanita Cantik, Majalengka juga Punya Sesuatu yang Tak Kalah 'Geulis', Apa Itu?

"Kami memberikan karya terbaik untuk keberlangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Letkol Ricky.

Disampaikan dia, apa yang dilaksanakan oleh Personel Pos Kotis Mbua dan Pos Dal, menjadi bukti nyata bahwa TNI hadir memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kami hadir menjadi solusi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Salah satunya memberikan solusi terkait minimnya pencahayaan di malam hari," tambahnya.

Disampaikan Dansatgas, masyarakat di Papua Pegunungan mengalami masalah penerangan. Sehingga di malam hari hidup di tengah kegelapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: