WADUH! Mau Dipakai Haji, Jalan Jatibarang Jatitujuh Majalengka ke Bandara Kertajati Rusak dan Bergelombang

WADUH! Mau Dipakai Haji, Jalan Jatibarang Jatitujuh Majalengka ke Bandara Kertajati Rusak dan Bergelombang

Jalan Raya Jatibarang - Jatitujuh Kabupaten Majalengka rusak parah, padahal akses ini digunakan untuk perjalanan dari Asrama Haji Jawa Barat ke Bandara Kertajati.-Anang Syahroni-radarmajalengka.com

INDRAMAYU, RADARMAJALENGKA.COM - Jalan Raya Jatitujuh - Jatibarang yang merupakan akses penghubung menuju Bandara Kertajati, Kaupaten Majalengka, mengalami kerusakan dan bergelombang.

Padahal, jalan yang berada di bawah kewenangan Provinsi Jawa Barat sepanjang 17,6 kilometer itu, menghubungkan Kabupaten Indramayu dan Majalengka.

Tidak hanya itu, jalan di bawah kewenangan Provinsi Jawa Barat tersebut merupakan akses penghubung yang sangat penting.

Apalagi pada Bulan Juni nanti, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan dipakai untuk penerbangan haji jemaah dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang dan Subang.

BACA JUGA:Momen Saat Pesawat Ukraina, Rusia dan Amerika Mendarat di Bandara Kertajati, Ada yang Bawa Pasukan

Karenanya, jalan sepanjang 17,6 kilometer tersebut sangat penting, mengingat Asrama Haji Jawa Barat berada di Jalan Raya Pantura, Lohbener, Kabupaten Indramayu.

Dari pantauan radarmajalengka.com, selain rusak dan bergelombang, kondisi jalan juga minim dengan lampu penerangan jalan umum.

Misalnya di Desa Tegal Girang, Kecamatan Bangodua di mana kondisi jalan rusak dan bergelombang. Kondisi semakin parah di Desa Gadel dan Bodas, Kecamatan Tukdana.

Dikatakan warga setempat, Wasma (45) yang setiap harinya melintasi jalan tersebut, kondisi jalan yang perlu diwaspadai cukup banyak. Apalagi bila berkendara di malam hari.

BACA JUGA:Sebelum Antonov, Ada Pesawat Ilyushin IL-76 Mendarat di Bandara Kertajati, Tidak Kalah Ikonik

Terutama di jalur Desa Rancajawar, Desa Gadel dan Desa Bodas. Ruas jalan ini, jauh dari kawasan permukiman warga dan minim dengan penerangan.

"Kalau hujan dan lewat di malam hari harus hati-hati, karena di sini tidak ada penerangan," tutur Wasma.

Hal serupa dikatakan Warga Desa Tukdana, Sudrajat mengungkapkan, kondisi jalan tersebut perlu segera diperbaiki, karena sudah lama mengalami kersakakan.

"Sudah lama berlubang, apalagi kalau dari Tukdana ke Bangodua. Harapannya sih segera diperbaiki," kata Sudrajat, kepada wartawan, Senin, 27, Maret 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: