Waduh, Pemain Perses Sumedang Pukul Penjaga Gawang Persima Hingga Tersungkur
Tim persima putri mundur dr piala pertiwi-Almuaras-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Manajemen Persima putri melakukan protes dengan tidak melanjutkan pertandingan pada babak empat besar Piala Pertiwi di Stadion Ahmad Yani Kabuaten Sumedang, Senin (27/2).
Sekretaris Persima, Jhoni H Gumilar SPd mengatakan, pada laga semifinal Piala Pertiwi putri, Persima bertanding kontra tuan rumah Perses Sumedang.
Pertandingan dipimpin wasit Jajang Yusup (Kabupaten Tasikmalaya), asisten wasit 1 Ferawati (Kabupaten Bandung), asisten wasit 2 Desi (Kota Tasik) dan wasit cadangan Bachtiar Wildan (Kota Bandung).
Dari awal laga kepemimpinan wasit beberapa kali melakukan keputusan yang keliru. Puncaknya saat pluit panjang dibunyikan menandakan berakhirnya waktu normal dengan skor sementara imbang tanpa gol.
BACA JUGA:Ini Penyesuaian Tarif TOL CISUMDAWU yang Bikin Jalan Cadas Pangeran Ramai Lagi, Dicap Kemahalan
BACA JUGA:WOW! Jalan Cadas Pangeran Ramai Lagi setelah TOL CISUMDAWU Bertarif, Publik Merasa Kemahalan
Namun pada menit 82, Perses mendapat kesempatan tendangan bebas tepat di depan garis kotak enam belas,.
Pemain Perses melakukan tendangan mengarah tepat ke gawang namun dapat ditepis sempurna oleh penjaga gawang pengganti Kesya Zahrotu Nissa.
Kesya baru saja masuk menggantikan penjaga gawang yang dikartu merah akibat pelanggaran. Tak berselang lama wasit meniup pluit tanda berakhirnya waktu normal.
Setelah pluit dibunyikan semua pemain menuju bench masing-masing termasuk Kesya yang sambil sumringah kegirangan.
Di saat sedang merayakan keberhasilannya menepis peluang emas Perses datanglah pemain Perses nomor punggung 21 Novi Sovianti.
BACA JUGA:TERKINI! Penampakan Jembatan Terpanjang Kedua TOL CISUMDAWU, Semoga Bisa Buat Mudik
BACA JUGA:Wilayah Indramayu Ini Dekat dari Gerbang TOL CISUMDAWU, Akses Jalan Terbuka, Bakal Maju
Novi berlari dari belakang dan memukul Kesya hingga tersungkur. Maka terjadilah kericuhan yang tidak bisa dihindarkan.
Sebelum kick off extra time dilanjutkan, kedua pemain dipanggil wasit dan diganjar kartu kuning.
“Keputusan wasit memberi kartu kuning bukan kartu merah yang membuat kami protes. Manajemen tim mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan pertandingan. Ini bentuk harga diri tim, bukan egoisme,” kata Jhoni kepada wartawan koran ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: