Menumbuhkan Keterampilan Sosial Emosional Peserta Didik
Toni Hidayat--
RADARMAJALENGKA.ID - PENDIDIKAN merupakan salah satu proses menuju kehidupan yang lebih bermutu. Karena didalam nya ada proses pembelajaran yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik salah satu tolak ukur nya adalah keberhasilan dari peserta didik.
Kesadaran akan proses pendidikan yang dapat menuntun tumbuh kembang murid secara holistik sudah menjadi perhatian pendidik sejak lama. Salah satu cara untuk menuntun tumbuh kembang peserta didik adalah dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional didalam proses pembelajaran. Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: a). Memahami, menghayati, dan mengelola emosi (kesadaran diri), b). Menetapkan dan mencapai tujuan positif (pengelolaan diri), c). Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial), d). Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi), e). Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab).
Ada 5 Kompetensi Sosial dan Emosional :
1. Kesadaran diri: kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan. Kompetensi ini bisa dimunculkan oleh pendidik didalam kelas saat proses pembelajaran, seperti contoh sebelum pembelajaran dimulai seorang pendidik meminta peserta didik untuk membuat keyakinan kelas atau peraturan kelas untuk menciptakan lingkungan kelas yang aman dan nyaman. Murid akan dengan sadar memberikan atau menyampaikan nilai yang diyakini nya berkaitan dengan lngkungan kelas yang nyaman dan aman.
2. Manajemen Diri: kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi. Salah satu pembelajaran yang dapat menignkatkan kompetensi ini adalah dengan mendesian pembelajaran bermain peran. Guru menyediakan beberapa pilihan skenario berisikan situasi-situasi umum yang dapat mendorong reaksi emosional yang kuat yang dapat membuat siswa melakukan perannya dalam skenario tersebut untuk mencapai tujuan dan aspirasi dari scenario.
BACA JUGA:Covid-19, Lima Warga Meninggal
3. Kesadaran Sosial: kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, dan konteks yang berbeda-beda. Kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kesadaran sosisl peserta didik adalah dengan mendesain pembelajaran berkleompok dan meminta peserta didik bekerja dengan teman sekelompok nya.peserta didik akan terbiasa dengen keragaman kelompok dan menerima setiap keberagaman tersebut, baik keberagaman pendapat, budaya dan latar belakang.
4. Keterampilan Berelasi: kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif. Kegiatan pembelajaran yang mampu meningktakan keterampilan berelasi salah satu nya adalah dengan pembelajaran kelompok. Peserta didik di dorong untuk membangun Kerjasama dan relasi yang positif sesama anggota kelompok.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab: kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat, dan kelompok. Keterampilan ini bisa di bangun oleh pendidik saat proses pembelajaran berkelompok. Peserta didik diminta untuk menyelesaikan sebuah tugas secara kolaboratif yang pada akhirnya menghasilkan sebuah karya atau jawaban atas keputusan bersama dan bisa dipertanggung jawabkan secara bersama. Peerta didik dituntut untuk tidak saling menyalahkan jika hasil pekerjaan mereka tidak maksimal.
Jika kita analisis lebih lanjut, 5 kompetensi sosial dan emosional yang telah dibahas, berhubungan erat dengan 6 (enam) dimensi Profil Pelajar Pancasila (PPP). Sebagai contoh, ketika seorang murid perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah (dimensi kreatif) diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada.
BACA JUGA:Pemdes Weragati Beri Lala Kadeudeuh
Dalam situasi tersebut, murid tersebut menerapkan kesadaran diri dan manajemen diri. Selanjutnya, solusi yang dihasilkannya juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Dalam situasi tersebut, ia menerapkan KSE kesadaran sosial dan keterampilan berelasi.
BACA JUGA:Bawaslu Raih Penghargaan Tingkat Nasional
Dalam mewujudkan solusinya, ia pun perlu melibatkan orang lain dengan tetap menghargai keragaman latar belakang yang dimiliki (dimensi gotong royong dan berkebhinekaan global). Dalam tahap ini, ia menerapkan KSE kesadaran sosial, keterampilan relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Sebagai seorang pendidik kita dituntut untuk mampu menerapkan pembelajaran sosial emosional didalam kelas untuk membekali murid kita mencapa masa depan yang cemerlang. (*/adv)
BACA JUGA:Bawaslu Raih Penghargaan Tingkat Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: