Desa Sunia Baru Gandeng LPPM ITB, Gelar Saresehan Kembangkan Potensi Alam dan Budaya Lokal Dukung Pariwisata
SARESEHAN: Pemerintahan Desa Sunia Baru menggandeng LPPM ITB untuk mengembangkan potensi wisata dengan menggelar saresehan, Selasa (30/8). -Almuaras-Radarmajalengka.com
Radarmajalengka.id, MAJALENGKA - Pemerintahan Desa Sunia Baru Kecamatan Banjaran menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan potensi wisata dengan menggelar saresehan, bertempat di Saung Eurih Komplek Pangeran Muhamad Kelurahan Cicurug Kecamatan Majalengka, Selasa (30/8).
Saresehan dibuka Perencana Ahli Muda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappedalitbang, Alvita Handayani ST mewakili Kepala Bappedalitbang, Drs H Yayan Somantri MSi.
Saresehan mengangkat tema “Pemetaan dan promosi destinasi wisata dan industri kreatif berbasis platform digital”. Hadir pada acara pembukaan saresehan Ketua Tim PPM LPPM ITB Dr Ir Kartib Bayu MSi, Camat Banjaran, Drs H Dedi Supriadi MSi, perangkat Desa Sunia Baru, BPD dan LPM serta tokoh pemuda dan pelaku ekonomi kreatif, Dendi Nurdian.
Hadir pula Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud), H Iding Sholehudin SSos MSi bersama para kepala bidang pada sesi dialog saresehan tersebut.
BACA JUGA:Kang Nana Serahkan 3 Mobil, Operasional Timses Berkah Center Sosialisasi Kang Nana Kandidat Bupati
Kepala Desa Sunia Baru, Dadan Sukmana menyebutkan, Desa Sunia Baru memiliki potensi wisata alam Cipantan yang merupakan sumber mata air. Ia ingin potensi wisata di desanya bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin mengembangkan potensi wisata di Sunia Baru, tapi jangan sampai merusak alamnya. Karena itu meminta bantuan dan dukungan LPPM ITB untuk membantu dan mengembangkan potensi desa agar visi Desa Sunia Baru Sibeken bisa terwujud,” kata Dadan.
Diungkapkan dia, sumber mata air Cipantan berada di area lahan tanah gege seluas 729 M2. Selain ada sumber mata air Cipantan juga di Blok Sukamukti ada balong gede yang berada di tengah permukiman yang setiap dua tahun sekali ada kegiatan rutin yang diselenggarakan.
“Kami ingin kawasan itu jadi wisata religi. Kami sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi untuk membangun Indonesia itu dari akar rumput. Mari kita bangun Indonesia lewat Sunia Baru,” ujar Dadan.
BACA JUGA:Sunmori We Are Aerox Society sebagai Pionir Trend Anak Motor Cirebon
Camat Banjaran, H Dedi Supriadi sangat mengapresiasi kegiatan saresehan. Menurut Dedi, Desa Sunia Baru memang memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan. Ia berterima kasih kepada LPPM ITB yang sudah mendukung dan membantu mengembangkan Desa Sunia Baru.
“Kami berharap potensi Sunia Baru dapat lebih berkembang ,sehingga bisa ikut meningkatkan kesejahteraan warga Sunia Baru dan sekitarnya,” harap Dedi.
Perencana Ahli Muda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappedalitbang, Alvita Handayani ST juga mengapresiasi semangat Pemdes Sunia Baru.
Alvita menyarankan agar Pemdes Sunia Baru dan seluruh elemen memiliki inisiatif yang baik untuk hidupkan ekosistem ekonomi kreatif (Ekraf).
BACA JUGA:Dua Hari Tak Terlihat, Lansia Ditemukan Meninggal Dalam Rumah
“Aktifkan dulu ekosistem dengan menentukan tema dan konsisten karena nanti akan saling terkoneksi satu sama lain. Kuncinya konsisten,” tandas Vita.
Ketua Komunitas Saung Eurih, Eman Kurdiman memberi motivasi kepada Pemdes Sunia Baru untuk terus bahu membahu mengembangkan potensi wisata desa.
“Kami yakin dengan semangat kebersamaan kades beserta perangkat desa yang masih muda akan bisa mengembangkan potensi wisata di Sunia Baru,” tandas Eman.
Ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat LPPM ITB, Dr Ir Kartib Bayu MSi yang juga dosen SAPPK ITB dari Kelompok Keahlian Sistem dan Pemodelan Ekonomi dalam paparannya menyampaikan.
BACA JUGA:Bawaslu Ciptakan Jejaring Pengawas Partisipatif
Bahwa, Desa Sunia Baru memiliki potensi alam, budaya lokal dan potensi ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menarik dan unik. Namun sampai saat ini potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
Untuk mengembangkan potensi tersebut tim PPM LPPM ITB telah melakukan beberapa kegiatan sejak bulan Maret 2022. Yaitu, identifkasi lapangan, analisis kebutuhan, pemetaan potensi wisata dan industry kreatif secara digital, membuat analisis SWOT, analisis prioritas program, dan membuat Road map pengebangan wisata berbasis platform tahun 2023-2027.
Dan, untuk mendapatkan masukan dan saran dari berbagai pihak maka dilaksanakan saresehan.
Selanjutnya Kartib Bayu menuturkan bahwa prioritas program yang bisa dilaksanakan untuk mewujudkan spirit baru, solusi baru, Sunia Baru Keren “Sibeken”.
Yaitu, prioritas pertama pembentukan desa digital yang diharapkan mememiliki daya ungkit bagi program lainnya
Prioritas kedua, pengembangan kampung wisata kripik singkong.
BACA JUGA:SSB PCM Kadipaten Brawijaya Juara Kedua di Dua Event
Prioritas ketiga, pengembangan Taman Budaya Balong Gede.
Prioritas keempat, pengembangan kawasan wisata Cipantan.
Prioritas kelima, pengembagan agrowisata sayuran.
Dan, priortas keenam pengembangan budaya dan kesenian daerah.
Dengan telah disusunnya prioritas program dan road map pengembangan pariwisata berbasis platform digital, Desa Sunia baru ini diharapkan menjadi bahan acuan bagi kepala dan aparat desa Sunia Baru, Pemda Majalengka dan stakeholder lainnya dalam upaya mewujudkan Suni Baru sebagai Desa Wisata.
“Kunci keberhasilan pelaksanaan Desa Wisata Sunia Baru adalah inovasi, kreativitas, kolaborasi dan sinergi, sedangkan modalnya adalah keberanian dan kepercayaan,” tandas Bayu.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Pelaku Judi Online Warga Panyingkiran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: