Dubes Ukraina untuk Indonesia: Presiden Zelensky Belum Tentu Hadir di Bali

Dubes Ukraina untuk Indonesia: Presiden Zelensky Belum Tentu Hadir di Bali

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vassyl Hamianin (kedua dari kiri) saat menghadiri bedah buku Prof Yuddy Chrisnandi. -Abdullah-radarmajalengka.com

Radarmajalengka.com, CIREBON – Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vassyl Hamianin menyatakan bahwa Presiden Volodimir Zelensky belum tentu hadir di Bali, November nanti.

Dubes Ukraina untuk Indonesia menyatakan, sampai saat ini belum ada kepastian atas rencana Presiden Zelensky mengikuti KTT G20 di Bali.

Disampaikan Dubes Ukraina, saat ini fokus Presiden Zelensky adalah menangani persoalan di dalam Ukraina. Karena itu, kehadiran di Bali belum dapat dipasstikan.

“Ukraina belum bisa memastikan harapan apa terhadap penyelenggaraan KTT G-20, karena bagi Ukraina saat ini adalah bagaimana perang bisa selesai,” kata Dubes Ukraina untuk Indonesia, di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

BACA JUGA:PD Persis Majalengka Kurban 81 Sapi dan 60 Kambing, PC Cingambul Kurban Terbanyak

Namun demikian, Dubes Ukraina untuk Indonesia tersebut mengapresiasi Indonesia yang membangun komunikasi yang  baik.

Begitu juga Ukraina ingin lebih dekat Indonesia. Menurut Vassyl, situasi di Ukraina adalah sesuatu yang menyedihkan. Ukraina ingin menjadi bangsa mandiri dan sejajar dengan bangsa lain.

"Ukraina tetap akan berjuang menegakkan kemerdekaan dan yakin akan menang," tegasnya, saat menghadiri bedah buku Prof Yuddy Chrisnandi, Jumat, 15, Juli 2022.

Vassyl menegaskan,  Ukraina akan menang  dalam perang dengan Rusia.

BACA JUGA:Pengedar Obat di Suranenggala, Baru Keluar Penjara, Ditangkap Lagi

Dia pun menambahkan bahwa masalah yang terjadi saat ini, bukan sebatas Rusia menyerang Ukraina akan tetapi Rusia mengancam dunia.

“Tidak akan pernah menang dalam pertempuran Rusia melawan Ukraina,” tandasnya.

Sementara itu, Prof Yuddy Chrisnandi yang menjadi duta besar Indonesia untuk Ukraina menggungkapkan, melalui buku yang disusunnya berisi kecintaan kepada negara tersebut.

Disampaikan bahwa Ukraina sudah seperti rumah kedua. Yuddy turut mengkritik Rusia yang merasa paling kuat.

BACA JUGA:Dewan Pers Respons RUU KUHP, Ada 8 Pasal yang Mengancam Kemerdekaan Pers

Padahal rakyat Ukraina begitu kuat, dan hampir 6 bulan Ukraina masih dapat bertahan dari invasi.

Selama menjabat sebagai dubes , Yuddy telah melihat Keindahan Ukraina, keseharian, kebaikan Ukraina luar biasa termasuk membantu tugas sebagai duta besar. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: