Hanya Butuh Waktu 5 Menit, Sindikat Pencurian Antarkota Diamankan

Hanya Butuh Waktu 5 Menit, Sindikat Pencurian Antarkota Diamankan

EKSPOS KASUS: Polres Majalengka menggelar jumpa pers pengungkapan kasus curanmor spesialias roda empat (mobil) yang merupakan sindikat antarkota.-Baehaqi-Radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM - TIGA pria asal Kabupaten Indramayu berinisial Y (38), T (45), dan SA (53) harus berurusan dengan jajaran Satreskrim Polres Majalengka.

Ketiga pria yang telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut terbukti mencuri mobil milik warga Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Bahkan, mereka yang merupakan anggota komplotan maling spesialis mobil itu mengaku hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit untuk mencuri mobil korban.

"Kalau dalam lima menit kami tidak berhasil (membuka kunci), langsung pergi dan mencari target lain," kata YN di hadapan petugas saat konferensi pers di Mapolres Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (14/2).

BACA JUGA:Komplotan Curanmor Dibekuk

Saat itu, YN yang mengenakan setelan oranye diminta mempraktikkan cara mencuri mobil menggunakan kunci T, kunci kobra, obeng, dan peralatan lainnya.

Bahkan, YN tampak cekatan ketika membongkar mobil korban menggunakan peralatan tersebut, meskipun tangannya terborgol bersama tersangka lainnya, SA.

Ia mengakui bahwa modus yang dilakukannya hanya efektif untuk mencuri mobil yang masih menggunakan kunci mekanis, karena struktur keamanannya dianggap lebih mudah.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Majalengka, AKP Tito Witular, mengatakan komplotan tersebut hanya memiliki kemampuan untuk mencuri mobil yang menggunakan kunci mekanis.

BACA JUGA:Musala Nurul Falah Butuh Perbaikan

“Mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencuri mobil yang menggunakan kunci remote, sehingga hanya dapat mencuri mobil yang memakai kunci manual atau ada anak kuncinya,” ujar Tito Witular.

Tito pun mengimbau masyarakat Kabupaten Majalengka untuk lebih berhati-hati dalam menyimpan mobilnya, khususnya yang masih menggunakan kunci mekanis, dan menyarankan untuk melengkapi dengan pengamanan tambahan.

"Komplotan ini beraksi lintas daerah, mulai dari Majalengka, Cirebon, hingga Indramayu, kemudian mobil hasil curiannya biasa dijual ke Lampung hingga Jawa Timur," kata Tito Witular. (bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: