SMK Wahana Bakti Cetak Lulusan Kompeten dan Berakhlakul Karimah
MAJALENGKA - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wahana Bakti Majalengka di bawah kepemimpinan kepala sekolah yang baru akan terus berupaya meningkatkan mutu dan kompetensi siswa.
Kepala SMK Wahana Bakti Majalengka, Nandar Suhendar ST menyatakan sejak dipercaya menjadi kepala sekolah awal Januari 2021 lalu, dirinya bertekad ingin memajukan sekolah yang berdiri sejak tahun 1989 tersebut.
Diakui Nandar, dengan kebijakan SMA/SMK negeri gratis menjadikan sekolah swasta harus berjuang ekstra untuk bisa meraih kepercayaan dari masyarakat. “Bagi kami ini tantangan dan peluang untuk menjadikan SMK Wahana Bakti menjadi SMK swasta yang menghasilkan kualitas lulusan unggul dan memiliki akhlakul karimah,” tegas pria asal Bandung yang tinggal di Perum Leuwikidang Kecamatan Kasokandel ini.
Apalagi, saat ini kondisi pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19. Pada awal kepemimpinannya, memprioritaskan peningkatan pelayanan sarana prasarana pembelajaran untuk siswa, dan layanaan guru dengan tidak menunda-nunda atau menunggak.
“Alhamdulilah honor untuk guru hingga Desember 2021 sudah aman, sehingga para guru akan lebih fokus untuk memberikan pengajaran kepada siswa dengan optimal,” tegas pria 42 tahun ini.
Ada tiga jurusan di SMK Wahana Bakti Majalengka yang memiliki kompetensi keahlian yakni Teknik Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP).
Disebutkan Nandar, bagi siswa yang rumahnya cukup jauh, pihak sekolah menyiapkan ruangan atau kamar khusus untuk pemondokan secara gratis baik pria maupun wanita dengan lokasi yang terpisah, dan memiliki program pembelajaran seperti pondok pesantren.
Pihaknya juga akan bekerja sama dengan Rumah Tahfidz Tanzilul Kariim yang berada diseberang sekolah, untuk bisa mendidik para siswanya membaca Alquran dengan baik. “Syukur-syukur bisa menghapalnya. Kami ingin lulusan SMK Wahana Bakti Majalengka memiliki kompetensi dan memiliki aklak yang baik, serta ingin menghasilkan lulusan yang hafidz Quran,” tuturnya.
Saat ini sudah ada sejumlah siswa dari Jatigede Kabupaten Sumedang yang memilih “mondok” di lingkungan sekolah yang telah disediakan. Mereka betah, bisa belajar mengaji pada sore hari dan malam harinya dalam pengawasan pembinaan kepala pondok putra/putri.
Dibeberkan Nandar, untuk memajukan sekolah yang dipimpinnya, dirinya memiliki program peningkatan kompetensi siswa dengan menerapkann kurikulum berbasis industri dual system.
Saat ini, masalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sangat dibutuhkan. Menurutnya, semakin ketatnya persaingan dan tuntutan persaingan di dunia kerja sangat dibutuhkan SDM yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha industri, perlu adanya hubungan timbal balik dengan dunia usaha dan lembaga pendidikan.
Ditegaskannya, pembelajaran guru dituntut dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk memiliki kemampuan teoritis, tetapi juga harus mempunyai kemampuan praktis.
Untuk mengatasi keterbatasan tenaga dan alat bahan pendukung media pembelajaran, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan Honda dan AHHAS se-wilayah Ciayumajakuning. “Kami datangkan guru praktisi untuk memberikan pengajaran demi mencapai kompetensi siswa,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: