RSUD Sulit Naik Status Minim Sub-Spesialis, Pemkab Gulirkan Beasiswa untuk Dokter

RSUD Sulit Naik Status Minim Sub-Spesialis, Pemkab Gulirkan Beasiswa untuk Dokter

MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka menyediakan anggaran lebih dari Rp2 miliar untuk menyekolahkan dokter umum di Majalengka menjadi dokter spesialis dan sub-spesialis. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan status rumah sakit umum daerah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Majalengka. Untuk diketahui, saat ini rata grade rumah sakit umum milik pemerintah menyandang status tipe C. Meski demikian, Bupati Dr H Karna Sobahi MMPd sedikit kecewa karena beasiswa yang disediakan tidak dimanfaatkan optimal oleh para dokter yang ada. Minat dokter muda di Majalengka untuk menjadi dokter spesialis dan sub-spesialis cukup minim. Menurut Bupati, sejak beberapa tahun lalu pihaknya menginginkan agar Majalengka memiliki RSUD tipe B. Pemkab telah menggulirkan berbagai program untuk mendukung upaya itu pada dua rumah sakit yakni RSUD Ciseres dan Majalengka. Dimulai dari perbaikan fasilitas klinik, bangunan, ruang perawatan, pelayanan, dan sarana prasarana lainya. Namun cita-cita meningkatkan grade RSUD tipe C ke tipe B tidak kunjung terealisasi. “Kita mendambakan agar di Majalengka ini punya RSUD tipe B, tapi tidak jadi-jadi walaupun semua sarana prasarana sudah kita support. Setelah ditelusuri penyebabnya, ternyata di dua RSUD kita belum punya dokter sub-spesialis. Untuk itu kita sediakan beasiswa agar dokter muda bisa melanjutkan sekolah ke spesialis. Sayangnya yang daftar tidak banyak,” ujar Bupati. Menurutnya, selama ini dokter sub spesialis didatangkan dari rumah sakit sekitar wilayah Cirebon dan kota terdekat. Seandainya sudah banyak dokter spesialis asal Majalengka yang hasil disekolahkan maka penanganan untuk para pasien yang menderita penyakit spesifik dan membutuhkan penanganan dari dokter spesialis dan sub spesialis bisa lebih dekat. “Saya pernah berdiskusi dengan rumah sakit jantung di Cirebon, ternyata di sana pasiennya banyak yang dari Majalengka. Andai saja di kita sudah punya dokter spesialisnya, pasien yang sakit juga tidak perlu jauh-jauh ke sana. Berobatnya lebih dekat, waktu dan tenaga pasien maupun pengantarnya tidak habis di jalan,” imbuhnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: