Ketua Bawaslu & DPRD Majalengka Ajak Pemuda Palasah Jadi Agen Perubahan & Hadapi Mental Block

Ketua Bawaslu & DPRD Majalengka Ajak Pemuda Palasah Jadi Agen Perubahan & Hadapi Mental Block

Ketua Bawaslu dan Anggota DPRD Kabupaten Majalengka hadir dalam upgrading Temu Karya Karang Taruna Kecamatan Palasah, Sabtu (14/6) -Baehaqi-Radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM– Dua tokoh penting Majalengka, Ketua Bawaslu Dede Rosada dan Anggota DPRD Efrans Galuh, kompak mengajak generasi muda di Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, untuk menjadi agen perubahan serta menghadapi tantangan mental dalam kegiatan Temu Karya Karang Taruna Kecamatan Palasah, yang digelar Sabtu(14/6). 

Dalam kesempatan tersebut, keduanya menyoroti peran penting pemuda sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah, memanfaatkan potensi lokal, dan menghadapi tantangan era digital dengan mentalitas yang kuat.

BACA JUGA:Temu Karya Karang Taruna Palasah 2025: Konsolidasi Kepengurusan, Sinergi Stakeholder & Tertib Administrasi

Dede Rosada: Pemuda Harus Jadi Solusi, Bukan Beban

Ketua Bawaslu Kabupaten Majalengka, Dede Rosada, mengawali sambutannya dengan pesan bahwa pemuda harus menjadi solusi, bukan beban bagi masyarakat.

“Pemuda harus bekerja sesuai aturan dan regulasi. Kalau tidak bisa membantu banyak orang, bantu beberapa. Kalau tidak bisa bantu satu pun, setidaknya jangan jadi beban,” tegas Dede.

Ia menekankan bahwa pemuda memiliki potensi besar dalam pembangunan nasional maupun daerah. Mengutip Bung Karno, Dede mengatakan, "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia", sebagai gambaran bahwa pemuda harus visioner, adaptif, dan penuh semangat membangun.

BACA JUGA:BRI dan Rumah BUMN Cetak UMKM Siap Ekspor: Kisah Sukses Baker’s Gram

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tingkat lokal.

“Jangan sampai antar pemuda di Palasah saling bentrok karena hal sepele. Kita harus kompak dan jadi kekuatan bersama,” tambahnya saat menjadi narasumber. 

Dorongan Wirausaha dan Literasi Digital

Selain itu, Dede mengajak pemuda untuk memanfaatkan teknologi digital secara produktif dan berani berwirausaha.

“Jangan hanya scroll media sosial. Gunakan teknologi untuk hal positif, dan hati-hati agar tidak melanggar UU ITE,” ujarnya.

Menurutnya, keterbatasan dana yang sering menjadi persoalan klasik organisasi kepemudaan bisa diatasi dengan jiwa wirausaha. Ia mendorong pemanfaatan potensi lokal, seperti kerajinan bambu khas Palasah, untuk menggerakkan ekonomi kreatif berbasis budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: