Sungai Ciwaringin Abrasi, Ancam Keselamatan Ratusan Keluarga
ANCAM PENDUDUK: Warga Blok Senin, RT 01/RW 02, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka menunjukkan Sungai Ciwaringin yang mengalami abrasi parah, Senin (3/2).-Ono Cahyono-Radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM – Setiap musim hujan, keselamatan warga yang bermukim di tebing Sungai Ciwaringin, tepatnya di Blok Senin, RT 01/RW 02, Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, terancam. Bertahun-tahun tanpa adanya upaya serius dari pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Tokoh masyarakat yang juga ketua RT 01, Kardi Sohir menuturkan, akibat abrasi Sungai Ciwaringin, hingga kini sudah ada delapan unit rumah amblas tergerus aliran sungai. Mengancam puluhan rumah lainnya serta ratusan keluarga di wilayah tersebut.
"Kami masyarakat yang rumahnya di atas tebing aliran Sungai Ciwaringin, selalu khawatir setiap musim hujan tiba. Karena, ancaman abrasi akibat luapan Sungai Ciwaringin," ujarnya, Senin 3 Februari 2025.
Dirinya yang mewakili masyarakat di Blok Senin, mengaku cemas. Apalagi kondisi abrasi ini belum pernah tersentuh perbaikan sejak puluhan tahun. Bahkan selain beberapa unit rumah yang amblas tergerus abrasi, kondisi tanah terus terkikis.
BACA JUGA:Eman-Dena Hadiri Undangan Khusus Dedi Mulyadi
Menurutnya, dari hanya belasan unit rumah yang terancam, sekarang sudah 12 unit rumah dari 150 keluarga terancam keselamatannya. Masyarakat sudah berulang kali mendesak agar bibir sungai tersebut segera dilakukan penyenderan secara permanen. Pasalnya, cara tersebut akan memberikan rasa nyaman terhadap warga khususnya yang bermukim di atas tebing sungai.
Berbagai upaya dan permohonan memang dilakukan agar tanggul dapat diperbaiki secara permanen. Karena, tahun 2016 lalu, pernah dibuatkan bronjong sepanjang 26 meter, namun tidak kuat menahan derasnya air sungai.
"Pekerjaannya ketika itu satu bulan. Akan tapi hanya mampu bertahan selama dua minggu saja,” tuturnya.
Kardi mengaku, musibah abrasi yang terjadi sejak beberapa tahun silam itu, sudah beberapa rumah warga tergerus aliran sungai.
Bahkan, bagi warga yang rumahnya nyaris tergerus sampai harus pindah, dan ada juga yang transmigrasi ke Kalimantan Tengah. Saat ini, ratusan keluarga terancam kehilangan tempat tinggal akibat kondisi tebing sungai sudah berada di atas bangunan rumah.
BACA JUGA:Muskerda I PD Persis untuk Susun Rencana Tahunan
Bahkan, akibat abrasi tersebut, selain menghanyutkan beberapa rumah, juga sudah memutuskan akses jalan alternatif dua blok.
Salah seorang warga yang rumahnya hanya berjarak sekitar satu meter dari bibir Sungai Ciwaringin, Oman mengatakan, puncak musim hujan kembali membuat kondisi tanggul sungai memprihatinkan. Masyarakat mengaku heran berbagai usulan setiap tahunnya tidak kunjung terealisasi.
Sementara itu, Kaur Umum Desa Panjalin Kidul, Karyono menambahkan, pemerintah desa sendiri sudah beberapa kali mengusulan dalam bentuk proposal permohonan bantuan pembuatan tanggul permanen setiap tahun.
Menurutnya, pihak BBWS sudah beberapa kali survei ke lokasi abrasi. Bahkan di akhir tahun 2015 lalu, dijanjikan akan diperbaiki, termasuk rencana anggaran yang dikucurkan miliaran. Akan tetapi, masyarakat di Blok Pesantren (Senin) harus gigit jari lagi akibat kondisi itu tidak kunjung di realisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: