Muskerda I PD Persis untuk Susun Rencana Tahunan

: Muskerda I PD Persis Kabupaten Majalengka tahun 2025 dilaksanakan di Gedung Dakwah Masum Nawawi (GDMN), Jalan Emen Slamet, pada Sabtu-Minggu (1-2/2).-Almuaras-Radarmajalengka.com
RADARMAJALENGKA.COM – Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) I PD Persis Kabupaten Majalengka tahun 2025 dilaksanakan di Gedung Dakwah Masum Nawawi (GDMN), Jalan Emen Slamet, Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, pada Sabtu-Minggu (1-2/2).
Muskerda yang mengusung tema "Menghadirkan Persis Menuju Jam'iyah yang Lebih Baik" dibuka oleh Ketua PD Persis Kabupaten Majalengka, Ustad H Nurhuda SAg.
Hadir sebagai Keynote Speaker, H Pepep Saepul Hidayat SIKom MIP, Ketua DPW PPP Provinsi Jawa Barat.
Selain itu, hadir pula Ustad Latief Awaludin dari Pengurus PP Persis yang memberikan materi seminar.
Ketua Panitia Muskerda, H. Iwan Ridwan LC menyebutkan bahwa Muskerda I ini merupakan tindak lanjut dari Musda IX Persis Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:BIJB Kertajati Layani 10.500 Ton Kargo
“Berdasarkan amanat aturan PP Persis, Muskerda ini bertujuan untuk menyusun rencana tahunan dan rencana empat tahunan gerak langkah PD Persis Kabupaten Majalengka yang jelas,” ujarnya.
Ketua PD Persis Kabupaten Majalengka, Ustad H. Nurhuda SAg menyatakan bahwa selama setahun masa jabatan, PD harus menentukan apa yang akan dilakukan oleh taskil dan Badan Otonom (Banom) seperti Persistri, Pemuda/Pemudi Persis.
Ia juga mengakui bahwa pembangunan GDMN difasilitasi oleh anggaran dari provinsi yang disalurkan oleh H Pepep.
Ia berterima kasih kepada H Pepep yang telah memfasilitasi dan mendukung Persis selama ini.
“Kita harus memperluas relasi baik internal maupun eksternal dengan memperbanyak silaturahmi,” ujarnya.
Sementara itu, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H Pepep Saepul Hidayat SIKom MIP dalam pemaparan materi bertema “Penguatan Ormas Islam dalam Pembangunan Kawasan Kabupaten Majalengka” menyebutkan pentingnya membuat perencanaan untuk ikut serta dalam membangun Kabupaten Majalengka, mengingat kawasan ini merupakan titik pertumbuhan.
BACA JUGA:Prof Sri Ayu Andayani Catat Sejarah, Guru Besar Pertama Unma
Pepep juga mengingatkan bahwa keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati dapat membawa perubahan kultur dan menciptakan kawasan strategis jika pembangunan BIJB dilakukan sesuai dengan skema yang tepat.
Ia mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur, seperti Tol Cipali, dilihat lebih pada efisiensi, tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan. Oleh karena itu, ia menilai wajar jika terjadi masalah, seperti banjir di tol.
Pepep juga mengingatkan untuk memperkuat individu dan memahami posisi masing-masing.
“Kita harus mampu menciptakan ruang agar bisa berkolaborasi dengan pihak lain. Meskipun kita merasa gelisah, ini bukan masa kita, tetapi kita bisa mewariskan sesuatu untuk anak cucu kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ustad Latief Awaludin dalam materi bertema “Pengembangan Usaha Jam’iyah Berbasis Ekonomi Syariah” mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat industri halal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: