Hari Pangan Sedunia 2024, Pemkab Majalengka Gelar Pangan Murah di Taman Bagja Raharja

Hari Pangan Sedunia 2024, Pemkab Majalengka Gelar Pangan Murah di Taman Bagja Raharja

LEBIH MURAH: Warga tampak Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Bagja Raharja, Jalan Letkol Abdul Gani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (16/10).-istimewa-Radarmajalengka.com

BACA JUGA:Selama Kampanye, Eman Suherman Akui Isu Korupsi Paling Santer Dibicarakan Masyarakat

“Namanya emak-emak, selisih harga dua ribu atau tiga ribu rupiah tetap dikejar, karena lumayan untuk menambah jajan anak-anak,” ujar Dewi.

Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan bahwa GPM tersebut juga bakal melibatkan berbagai pihak, mulai dari BUMN, BUMD, UMKM, petani, pengusaha ritel, dan lainnya.

Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai pihak dalam GPM ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas), khususnya di Kabupaten Majalengka.

“Kami sengaja melibatkan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan pangan dan harganya juga terjangkau,” kata Dedi Supandi.

BACA JUGA:Fraksi Gerinda Soroti Padepokan Pencak Silat

Ia menyatakan, kolaborasi dalam GPM dibutuhkan untuk memastikan ketersediaan pasokan, karena Pemkab Majalengka rutin melaksanakannya di setiap kecamatan.

Selain itu, seluruh komoditas pangan mulai dari beras, minyak goreng, daging, gula pasir, telur, dan lainnya yang dijual dalam GPM juga dipastikan lebih murah dibandingkan harga pasar.

Oleh karena itu, Pemkab Majalengka berkomitmen untuk terus menggencarkan GPM demi menjaga ketersediaan pasokan dan mengendalikan inflasi.

“GPM ini cukup efektif untuk mengendalikan inflasi, karena masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokoknya dengan harga yang terjangkau,” ujar Dedi Supandi.

BACA JUGA:Fraksi Gerinda Soroti Padepokan Pencak Silat

Dedi menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kabupaten Majalengka secara month to month (m-t-m) pada September 2024 tercatat mencapai 0,07 persen.

Ia mengakui bahwa catatan inflasi tersebut menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok di Kabupaten Majalengka masih terjangkau, dan daya beli masyarakat juga relatif terjaga.

“Kami optimistis melalui GPM ini dapat berdampak untuk mengendalikan inflasi Kabupaten Majalengka dan menjaga pasokan bahan pokok masyarakat,” katanya.

Dedi Supandi juga mengakui, jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu, jumlah pengunjung GPM kali ini relatif lebih sedikit dan tidak sampai berdesakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: