Warga Majalengka Sukses Jadi Pengusaha Mie Ayam Jamur Bandung di Banda Aceh, Mudik setelah 14 Tahun

Warga Majalengka Sukses Jadi Pengusaha Mie Ayam Jamur Bandung di Banda Aceh, Mudik setelah 14 Tahun

Kedai Mie Ayam Jamur Bandung di Kota Banda Aceh, milik pengusaha dari Kabupaten Majalengka.-SA Production - Tangkapan layar-radarmajalengka.com

RADARMAJALENGKA.COM – Warga Desa Waringin, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Imron (54) dan Eli (40) sukses menjadi pengusaha Mie Ayam Jamur Bandung di Banda Aceh.

Usaha yang dirintis pasangan suami istri tersebut sukses pasca viral di media sosial TikTok. Bahkan setiap hari pembeli selalu ramai untuk datang ke kedai miliknya.

Mie Ayam Jamur Bandung membuka kedai kaki lima di Jl Sultan Iskandar Muda, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh.

Dulunya, hanya mangkal menggunakan gerobak di dekat kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh dan di dekat lokasi, terdapat area kaki lima khususnya pedagang kaki lima.

BACA JUGA:Infinix GT 10 Pro Mengusung Konsep Cyberpunk untuk Desain Smartphone yang Menarik dan Futuristik

Cerita sukses Imron dan Eli ini, berawal dari dagangan mereka yang viral di TikTok usai seorang pemuda datang meminta izin mendokumentasikan usaha tersebut.

Singkat cerita, Mie Ayam Jamur Bandung Banda Aceh, mendadak ramai pembeli. Omzet usaha kedai tersebut melonjak hingga Rp 8 juta per bulan dengan jumlah karyawan 14 orang.

Kisah sukses Imron dan Eli ini, diceritakan kepada radarmajalengka.com ketika mudik ke kampung halaman di Desa Waringin, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka.

Kebetulan, keluarga Imron sedang mudik ke Kota Angin setelah 14 tahun tidak pernah pulang kampung.

BACA JUGA:Mencari Tablet Terbaik di Tahun 2024? Ini Dia Beberapa Rekomendasinya

Diceritakan Imron, dirinya sengaja mudik menggunakan kendaraan pribadi bersama anggota keluarga dengan perjalanan selama 13 hari.

Dirinya memang sengaja mampir ke berbagai daerah untuk mengunjungi kakak, hingga sanak saudara, sebelum tiba di Majalengka.

“Bawa mobil pribadi dari Banda Aceh, naik kapal laut. Ya perjalanan 13 hari,” kata Imron, saat ditemui di kediamannya di Blok Abug, Lingkungan Linggawangi, RW 02.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: