Nama India Bakal Diganti Bharat, Modi Dorong Ubah Nama Kolonial di Jalan, Sisa Perbudakan

Nama India Bakal Diganti Bharat, Modi Dorong Ubah Nama Kolonial di Jalan, Sisa Perbudakan

Tangkapan layar unggahan undangan rangkaian G20 di India, yang memicu rumor pergantian nama India menjadi Bharat.(X/@Incognito_qfs)--

"Negara kita adalah 'Bharat', hal ini tidak perlu diragukan lagi," kata Menteri Persatuan Rajeev Chandrasekhar.

Meski beberapa pihak mendukung, dimuat NBC, terdapat sejumlah pihak kontra. Kritik mengecam pergantian nama dan menyebutnya "distorsi identitas negara yang sinis dan merugikan diri sendiri".

"Pemerintah tidak seharusnya menghapusnya," kata Vijender Singh, 28 tahun.

"India adalah nama yang sangat tua," tambahnya menunjuk pemerintah seharusnya fokus ke pekerjaan dan fasilitas warga miskin alih-alih pergantian nama negara.

"Saya berharap pemerintah tidak sebodoh itu dengan sepenuhnya mengabaikan India, yang memiliki nilai merek yang tak terhitung jumlahnya yang dibangun selama berabad-abad," tulis politisi partai oposisi Kongres di X, Shashi Tharoor.

Sebenarnya, dimuat media yang sama, konstitusi negara tersebut memang merujuk dua nama tersebut. India yang digunakan untuk pernyataan dalam bahasa Inggris dan Bharat yang digunakan dalam bahasa Hindi.

Negara ini juga disebut Hindustan, yang oleh banyak kelompok Hindu sayap kanan disebut sebagai nama resminya. Nama India berasal berabad-abad yang lalu sehubungan dengan Lembah Indus, yang terletak di bagian barat laut negara itu.

Sejak PM Narendra Modi menjabat pada tahun 2014, pemerintahan BJP telah didorong untuk mengubah nama kolonial di jalan-jalan dan banyak tempat. Ini dikatakan sebagai sisa-sisa perbudakan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: