Aneh, Cara Mencegah Kehamilan Bagi Wanita Mesir Kuno Gunakan Kotoran Buaya

Aneh, Cara Mencegah Kehamilan Bagi Wanita Mesir Kuno Gunakan Kotoran Buaya

ilustrasi perempuan-perempuan yang pernah memerintah Mesir (egyptfwd.org)--

RADARMAJALENGKA.COM-Pencegahan kehamilan yang dilakukan oleh orang Mesir kuno bisa dikatakan metode yang diluar dugaan. Sekitar 4.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno, para wanita memasukkan kotoran buaya ke dalam vagina mereka untuk mencegah kehamilan.

Cara ini memang tidak akan disarankan saat ini. Tetapi bisa dibilang metode tersebut cukup masuk akal dan sepertinya memang mampu untuk mencegah kehamilan.

Mengutip Popular Science, Sabtu (19/8/2023) kotoran buaya yang dimaksud akan berfungsi sebagai penghalang fisik antara vagina dan leher rahim, yang akan mencegah sebagian atau bahkan semua sperma bertemu dengan sel telur.

Sifat kotoran yang mudah dibentuk memungkinkan penghalang yang lebih nyaman dan efektif daripada benda keras yang sudah jadi seperti sepotong kayu atau logam.

Orang Mesir kuno tidak hanya mengandalkan kotoran. Mereka dengan cerdik mencampur madu dengan daun akasia yang ditumbuh.

Kedengarannya mengerikan, tapi itu masuk akal. Madu adalah agen antimikroba yang akan membantu menjaga alat kontrasepsi menyebabkan infeksi.

Sedangkan daun akasia mengahasilkan asam laktat spermisida yang merupakan bahan aktif kontrasepsi modern.

Wanita Mesir kuno juga menggunakan spons yang direndam dalam cuka yang akan memberikan penghalang sekaligus membuat pH vagina kurang ramah bagi sperma.

Meskipun kita tidak tahu pasti seberapa baik ramuan seperti itu akan bekerja, resep dasar penghalang fisik dan aditif pembunuh sperma adalah kombo klasik, yang ditemukan berulang kali di dunia kuno.

Mencegah kehamilan Lantas seberapa sering orang Mesir mencegah kehamilan. Mengutip Ancient Origins ini belum diketahui pasti.

Tetapi satu hal yang jelas adalah meski orang Mesir sangat menghargai kehidupan, ada kalanya mereka juga memberikan pilihan.

Dalam hal ini adalah soal pilihan kapan keluarga kapan memiliki anak. Penemuan arkeologi pun mengungkapkan bahwa hidup adalah pilihan wanita sebelum melahirkan.

Hal ini menjadikan orang Mesir salah satu masyarakat pertama yang mempraktikkan tidak hanya pengendalian kelahiran tetapi juga pengendalian populasi secara efektif. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: