Fenomena Suara Misterius di Bumi Sumenep, Dahulu Abad Ke- 5 Masehi Disebut 'Kemarahan Tuhan'
![Fenomena Suara Misterius di Bumi Sumenep, Dahulu Abad Ke- 5 Masehi Disebut 'Kemarahan Tuhan'](https://radarmajalengka.disway.id/upload/5908f231b50ba892ad5dbf585904b333.jpg)
Warga saat menunjukkan salah satu sisi sumber suara dentuman misterius di Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (12/8/2023).(Polres Sumenep ) --
Jika petir menyambar dalam jarak dekat, guntur akan terdengar seperti retakan atau ledakan. Sedangkan jika guntur disebabkan petir yang jauh, ia akan bergemuruh dan perlahan memudar.
Selain petir, suara gemuruh di langit juga dapat disebabkan oleh beberapa fenomena alam lain. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyebut Bumi memiliki "emisi suara alami".
"Jika manusia memiliki antena radio dan bukan telinga, kita akan mendengar simfoni yang luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita. Para ilmuwan menyebutnya 'tweaks,' 'whistlers' dan 'sferics.'" kata NASA, seperti dikutip OSR.
BACA JUGA:Harimau Putih dan Loreng, Duduk Perkara Penjelmaan Prabu Siliwangi dan Sisa-Sisa Prajurit Pajajaran
"Mereka terdengar seperti musik latar dari film fiksi ilmiah flamboyan, tapi ini bukan fiksi ilmiah. Emisi radio alami bumi adalah nyata dan, meskipun kebanyakan kita tidak menyadarinya, mereka ada di sekitar kita sepanjang waktu." tambahnya.
Para ilmuwan telah menganalisis rekaman suara dan menemukan sebagian besar berada dalam kisaran frekuensi yang tidak terdengar oleh manusia.
Suara yang dapat didengar manusia disebut hanya sebagian kecil dari semua sumber suara-suara ini.
Dalam geofisika, mereka disebut gelombang akustik-gravitasi. Gelombang ini terbentuk di atmosfer atas pada batas atmosfer dan ionosfer.
Beberapa fenomena alam yang berpotensi menyebabkan suara ini adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami.
Suar matahari dan aliran energi yang dihasilkan juga dapat menyebabkan suara-suara ini. Saat suar Matahari bergerak menuju Bumi, ia mengacaukan magnetosfer, ionosfer, dan atmosfer bagian atas.
Dampak gelombang kejut pada angin Matahari dan semburan radiasi elektromagnetik sering menjadi penyebab utama gelombang gravitasi akustik selama aktivitas Matahari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: