Benarkah Kepemimpinan di Indonesia Erat dengan Kekuatan Mistis?

Benarkah Kepemimpinan di Indonesia Erat dengan Kekuatan Mistis?

Istana Merdeka --

RADARMAJALENGKA.COM-Indonesia sudah memasuki era disrupsi dengan diiringi kemajuan teknologi infomasi, kepercayaan akan hal-hal magis masih eksis sampai sekarang. Dalam roda perpolitikan Indonesia sangat erat kaitannya dengan ilmu-ilmu magis.

Pada masa lalu, raja-raja nusantara konon harus memiliki ilmu kanuragan dan aji-aji yang mumpuni untuk mendukung kekuasaannya.

Misalnya Panembahan Senopati dari Mataram yang memiliki hubungan gaib dengan Kanjeng Ratu Kidul semasa hidupnya guna memperkokoh kekuasaannya.

BACA JUGA:Ledakan Bom Hiroshima, Alat Rekam di Ketinggian 9.144 Meter Kamera Tak Berawak Jarak 731 Meter

Arus politik dari setiap masa kepemimpinan seorang presiden sangat erat dengan kekuatan mistis atau magis, dan jika dirunut dari sejarah kepemimpinan di Indonesia, para pemimpin bangsa Indonesia banyak melakukan tradisi mistis.

Mistis bukan berarti negatif namun tradisi dan kepercayaan yang tidak diyakini semua orang karena aktivitasnya yang tersembunyi.

Presiden Indonesia yang melakukan tradisi mistis yang berasal dari Jawa adalah Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, sampai pada Joko Widodo, mereka dipercaya dan terbukti melakukan aktivitas mistis selama kepemimpinannya.

BACA JUGA:Raksasa Kerdil Anjawong Ini Kisahnya di Naskah Kulit Kayu, Sosok Gaib Prabu Siliwangi

Pertama, Bung Karno misalnya sebelum memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terlebih dahulu menyambangi makam raja-raja Jawa misalnya di kawasan Mamenang (Kediri) yang merupakan petilasan Prabu Jayabaya.

Kedua, Presiden Soeharto juga mendatangi tempat-tempat yang dianggap keramat untuk menyerap energi dari masa lampau.

Selain itu presiden yang berkuasa selama 32 tahun itu diyakini melaksanakan ajaran leluhur dan juga nglakoni semisal puasa, mengadakan selamatan dalam kurun waktu tertentu dan menyambangi tempat-tempat yang dinilai memiliki kekuatan adikodrati.

BACA JUGA:Laporan Kerajaan Belanda, Sumur Minyak di Maja Rerink Habis Modal

Ketiga, Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur bukan hanya dikawal dengan doa dan wirid dari ulama terkemuka di seluruh penjuru nusantara.

Gus Dur begitu ia akrab disapa juga mendatangi makam-makam keramat atau menggelar ritual khusus untuk menopang kekuasaanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: