Bandara Kertajati Contoh PSN 'Gagal', Pembangunan Kecepetan
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo memberi contoh PSN gagal seperti Bandara Kertajati karena tidak didukung ekosistem. -Perekonomian RI/Ist-radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM - Bandara Kertajati Majalengka dianggap proyek strategis nasional yang 'gagal' karena pembangunan yang tidak ditunjang dengan ekosistem.
Imbasnya, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tersebut belum beroperasi sesuai dengan harapan. Karenanya, dengan dukungan akses yang sebentar lagi tersedia, diharapkan bandar udara ini bakal beroperasi dengan optimal.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo mengungkapkan, kasus yang terjadi pada Bandara Kertajati harus menjadi pelajaran ke depan.
"Kalau sukses, itu contohnya MRT. Tapi kalau yang belum sukses, itu ada pak. Contohnya adalah Bandara Kertajati. Kenapa saya mengangkat itu, karena berkaitan langsung dengan Cisumdawu," kata Wahyu, saat talk show terkait Sewindu PSN.
BACA JUGA:Layanan Cabang, ATM dan Mobile Banking BSI Sudah Kembali Normal
Ditegaskan Wahyu, BIJB Kertajati selama ini kesulitan akses. Musababnya adalah belum selesainya pembangunan Tol Cisumdawu. Padahal, akses ini adalah hal yang penting. Di samping dukungan infrastruktur lainnya.
"Jadi memang pak. Inilah. Kita harus sadari ya pak ya. Kita harus belajar dari kasus itu. Jadi pada waktu Kertajati dibangun sudah selesai, ternyata aksesnya kurang," tuturnya.
Karenanya, kunci dari pemanfaatan BIJB Kertajati adalah akses. Sehingga perlu dilakukan percepatan dalam pembangunan Tol Cisumdawu. Sehingga bandara ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
"Makanya kita sekarang bagaimana meningkatkan manfaat dari Kertajati itu, dengan mempercepat pembangunan Jalan Tol Cisumdawu," tandasnya.
BACA JUGA:PANGANDARAN HEBOH! Dugaan Pungli Diungkap Guru PNS Husein Ali Rafsanjani, Kang Emil Langsung Berbuat
Kembali disinggung Wahyu, problem yang terjadi pada Bandara Kertajati mesti menjadi pelajaran. Di mana terjadi ketidaksamaan kecepatan dalam pembangunan infrastruktur yang saling berkaitan.
"Itu adalah salah satu contoh di mana, mungkin kecepatan pembangunannya tidak sama. Karena ada masalah, kalau jalan tol itu susah pembebasan lahannya," ungkapnya.
Karenanya, ke depan perlu dilakukan langkah dan sinkronisasi. Agar hal seperti ini tidak terulang lagi. Tetapi, esensinya adalah pembangunan infrastruktur pasti akan ada manfaatnya.
"Ini yang menjadi catatan kita ke depan, bagaimana mensinkronkan, mensinergikan program-program pembangunan infrastruktur. Tapi kami yakin pak, di manapun juga kita membangun infrastruktur pasti ada manfaatnya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: