Syekh Yusri Rusydi Gabr Al-Hasani Kunjungi Ponpes Al Mizan Jatiwangi
SILATURAHMI: Syaikh Prof Dr Yusri Rusydi Gabr Al-Hasani ke Ponpes Al Mizan Jatiwangi.-PAI SUAPRDI-Radarmajalengka.com
MAJALENGKA, RADARMAJALENGKA.COM – Kabupaten Majalengka kedatangan ulama kharismatik dari Mesir, yang juga seorang guru besar, yakni Syaikh Prof Dr Yusri Rusydi Gabr Al-Hasani. Ia bersilaturahmi dengan para santri dan pengajar di Ponpes Al Mizan Jatiwangi.
Kunjungan salah satu Syech Al Azhar Mesir yang juga Thoriqoh Yusriyyah Shiddiqiyyah Syadziliyah Mesir itu disambut ratusan santri dan para pengasuh Ponpes Al Mizan. termasuk anggota DPR RI asal Majalengka yang juga salah seorang pengasuh di pondok tersebut yaitu, KH Maman Imanulhaq.
"Sungguh berkah dan kehormatan besar bagi keluarga besar Ponpes Al Mizan Jatiwangi dikunjungi oleh Prof Dr Yusri Rusydi yang memiliki pengaruh luas dengan jumlah pengikut yang besar di seluruh dunia," kata Kiai Maman kepada Radar Cirebon Group kemarin.
Banyak pesan yang diberikan Syekh Yusri Rusydi khususnya kepada para guru dan santri Al Mizan dalam sebuah majelis yang digelar di kediaman Kiai Maman.
BACA JUGA:RESMI BERTARIF! TOl Cisumdawu Nggak Ada Lagi yang Gratis
BACA JUGA:Kerusakan Jalan di Majalengka Semakin Meluas, Jalur Desa Palasah menuju Desa waringin
Salah satunya Syech Yusri, sempat menjelaskan soal hakikat guru. Di mana kata dia, pekerjaan mengajar di zaman seperti sekarang ini adalah tugas yang sangat agung. Ganjarannya pun punya derajat yang agung yakni sebuah kemuliaan tiada tara.
"Seorang guru mengajarkan ilmu agamanya yaitu dengan niatan memberikan nasehat, yang mana kata baginda Nabi Muhammad SAW agama adalah nasehat, di antara bentuk nasehat itu adalah memberikan nasehat kepada murid-murid kita," jelas Maman menirukan pesan yang disampaikan Syekh Yusri.
Pesan lain yang disampaikan Syekh Yusri, yakni memberikan anjuran kepada para santri Al Mizan untuk selalu menjaga keluhuran akhlak.
Guru Besar Ahli Bedah itu mengingatkan kembali jangan sampai manusia terjerumus mengikuti fitnah dajjal yakni ketika orang ingin memenuhi hasratnya itu dengan tak lagi peduli halal haram.
BACA JUGA:SAYANG BANGET! Punya Exit TOL CISUMDAWU, Jalan Cikamurang Justru Rusak Parah sampai ke Indramayu
BACA JUGA:SIAPA SANGKA Indramayu Ikut Keciptratan TOL CISUMDAWU, Dekat dengan Pintu Tol Ini
Di dalam Islam, terang Syekh Yusri, tidak melarang apabila umatnya ingin menjadi orang kaya. Akan tetapi apabila umat Islam ingin menjadi orang kaya maka cara mengumpulkan harta harus sesuai dengan syariat. Juga ketika manusia ingin memuaskan syahwatnya harus disalurkan dengan cara menikah, bukan dengan cara yang lain.
"Di antara ciri orang beriman adalah orang yang senantiasa menjaga auratnya, menjaga untuk tidak melakukan sesuatu perzinahan," papar Syech Yusri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: